Sebuah
Penantian Panjang
RESENSI
Judul
buku : Lewat Kertas, kutitipkan rindu buat Ayah
Pengarang : Lina Ramdayani
Penerbit : Kana Media
Tahun terbit : 2014
Tebal buku : 207 halaman
ISBN : 978-602-267-037-7
Pengarang : Lina Ramdayani
Penerbit : Kana Media
Tahun terbit : 2014
Tebal buku : 207 halaman
ISBN : 978-602-267-037-7
Ragika Agri, adalah seorang
mahasiswa sederhana, tinggal disebuah rusun, dan bekerja part-time sebagai
penonton acara musik bayaran. Agri menyimpan kenangan mendalam akan sosok Ayah.
Ayah yang selalu ia nantikan kehadirannya. Ayah yang telah meninggalkannya,
adiknya -Kamil-, dan almarhumah Ibunya untuk wanita lain. Agri tidak pernah
membenci Ayahnya, karena ia percaya Ayah pasti punya alasan kuat saat
meninggalkanya. Meskipun sedih, jatuh pada kekecewaan berkali-kali, Agri tetap
menanti Ayahnya dengan setia.
Semua kerinduan ia tuangkan
dalam berlembar-lembar kertas. Kertas-kertas surat tersebut selalu
diletakkannya dalam sebuah kantung kecil di bangku terminal. Sebuah bangku yang
diabaikan orang-orang. Agri berharap suatu saat Ayah akan datang dan membaca
rasa rindunya. Sungguh mengejutkan, ia melihat sosok pria yang sangat mirip
dengan Ayahnya adalah seorang Ayah dari artis papan atas. Apakah itu Ayahnya ?.
Jika memang benar, mungkinkah Ayah masih mengingatnya, dan sudi kembali padanya
lagi ?.
Kesan pertama
yang saya rasakan saat membaca novel ini adalah nuansa kelembutan yang kental.
Sosok Agri yang memendam rindu, kecewa, harapan, dan kegalauan masa muda
tersampaikan dengan apik. Karakter Agri, digambarkan sebagai seorang laki-laki
yang tidak percaya diri walaupun dia dikaruniai wajah yang cukup tampan,
dikarenakan latar belakang kehidupannya yang sederhana dan tanpa orangtua. Agri
pemuda yang bertanggungjawab, ia menggantikan sosok orang tua yang tidak
dimiliki oleh adiknya, Kamil. Tokoh pendukung lain seperti Ayah, Kamil, Saini, Kemy,
dan Junas mampu mendukung kekuatan cerita.
Saya suka
dengan karakter tokoh Agri, bisa dibilang dia itu menggambarkan anak yang baik
sejak dia lahir. Meskipun dia sudah diabaikan oleh ayahnya lama, dia tidak
menyimpan rasa dendam secuilpun. Menurutku ini sebuah kelebihan yang dimiliki
oleh novel “Lewat Kertas Kutitipkan Rindu Buat Ayah”,disini penulis memberi penanaman moral pada kita
semua, untuk tidak menghadapi sebuah luka batin dengan kebencian ataupun
kemarahan. Dalam cerita disini tokoh Agri mengajarkan pada kita semua bahwa
seorang anak sudah seharusnya mempunyai cinta yang tulus tanpa syarat pada
orang tuanya.
Satu hal yang
lucu, pemilihan nama “Saini” sebagai nama kekasih Agri terlihat menarik buat
saya, karena nama “Saini” jarang sekali aku temui di novel, bukan nama yang
umum digunakan, unik sekali. Tokoh pendukung berikutnya, adalah sang artis
papan atas Gian Pranama dan Anita Raina. Untuk tokoh Ayah sendiri, Ayah disini
seperti seorang laki-laki yang tidak punya ketegasan untuk memilih dan
bertindak, tidak punya keberanian, dan itu membuat saya gregetan.
Alurnya cukup
cepat, meskipun bernuansa lembut pembaca tidak akan dibuat mengantuk. Gaya
bahasa yang digunakan penulis menggunakan bahasa remaja, tidak perlu
mengerutkan kening dalam menganalisa kalimat per kalimatnya. Kalian harus baca
sendiri untuk mendapatkan nikmatnya membaca dan kepuasan setelah menyelesaikan
sebuah buku. Aku mengharapkan kedepannya penulis mampu memperkaya pemilihan
kata dan istilah, agar pembaca mendapatkan ilmu dan juga pengalaman baru. Dan
menurut saya kekurangan yang ada dalam novel ini adalah dalam cerita yang
disajikan kurang terdapat konflik yang membuat para pembaca berdebar saat
pembacanya.
Nama : Yeni Heryani
Kelas : 2B
NPM : 113050096

Tidak ada komentar:
Posting Komentar