BUKA
SIRAB
Kecakapan
budaya sebagai irama di dalam suatu daerah, tuntunannya adalah Bhineka Tunggal
Ika. Menurut Segall dan Portinga persamaan dan perbedaan mengenai keragaman
perilaku manusia dipengaruhi oleh kekuatan sosial dan budaya. Tradisi budaya
suatu lambang daerah yang mana kota cirebon merupakan kota wali. Banyak
memiliki adat-istiadat.
Di
Cirebon adalah suatu daerah yang kaya akan budaya dan tradisi-tradisi, kuliner,
kerajinan yang dimiliki di setiap daerah, tradisi tersebut berbeda-beda dan
tradisi itu ada yang masih dilakukan sampai sekarang dan ada yang sudah tidak
dilakukan lagi. Salah satunya tradisi di daerah Trusmi Kecamatan Plered masih
dilakukan sampai sekarang. Contohnya tradisi buka Sirab. Arti dari buka sirab
sendiri adalah panggantian atap. Buka sirab ini lakukan untuk penggantian atap
makam Ki Buyut Trusmi. Penggantian ini lakukan setiap empat tahun sekali.
Sebelum melakukan penggantian atap biasanya di awali ritual sebagai pembukaan
yang dipimpin oleh kuncen untuk memanjatkan do’a untuk Ki Buyut Trusmi. Acara
ini dilakukan selama satu minggu, masyarakat bergotong royong untuk memperbaiki
atap dan bangunan makam Ki buyut khususya warga Trusmi. Tidak hanya masyarakat
Trusmi yang menghadiri acara buka sirab melainkan dari daerah lain juga ikut
mengikuti acara buka sirab. Biasanya orang yang mengikuti acara buka sirab ini
di sebut sebagai pengobeng. Masyarakat yang ikut gotong royong dalam acara ini
tidak boleh menggunakan sandal saat masuk kawasan makam Ki Buyut Trusmi. Kalo
pun menggunakan sandal di depan pintu sandal harap dilepas.
Uniknya,
genteng yang digunakan bukan terbuat dari genteng tanah liat melainkan dari
kayu jati. Meskipun begitu tahan lama. Tradisi ini meskipun dilakukan Cuma 4
tahun sekali tetapi masih tetap dilakukan sampai sekarang walaupun warga di
trusmi berganti genersi namun tetap generasi muda melaksanakannya tidak putus
dijalan. Pemuda yang bergotong royong memperbaiki atap, para ibu-ibu juga sibuk
memasak di dapur. Acara buka sirab ini
dilakukan secara terbuka. Tujuannya acara ini, selain memperbaiki atap jua
sebagai ajang silaturahmi. Dimana warga sekitar berkumpul bergotong royong dan
saling berbagi satu sama lain. Menjaga persatuan dan kekompokan. Semua kuncen
yang terlibat merupakan keturunan dari Ki Buyut Trusmi. Tidak hanya sembarangan
kuncen. Banyak dari luaran sana yang memberikan seekor sapi, kambing atau pun
beras untuk acara tersebut. Jadi setiap harinya untuk memberi makan para
pengobeng memotong satu ekor kerbau dan kembing. Yang mengikuti acara ini juga lebih dari 1000
orang.
Dalam
buka sirab ini banyak hiburan yang datang sendiri tanpa di bayar, katanya buat
penglaris. Begitu pun pedagang yang berjualan di acara buka sirab tidak bayar,
gratis. Selama satu minggu itu kawasan desa Trusmi ramai karena banyak nya orang.
Setelah genteng yang terbuat dari kayu jati selesai dibuat maka selanjutnya
akan di pasang. Setelah acara buka sirab selesai ada pembukaan di awal dan ada
penutupan diakhir dalam acara buka sirab tersebut. Penutup tersebut akan di
pimpin oleh kuncen, dan orang ikut acara tersebut harus pamit kepada Ki Buyut
Trusmi setelah itu memanjatkan do’a atau tahil.
Nama:
Ira Nila sari
Kelas:
2B

Tidak ada komentar:
Posting Komentar