HI FRIEND

Selasa, 23 Desember 2014

FEATURE (IRA NILASARI )

BUKA SIRAB
Kecakapan budaya sebagai irama di dalam suatu daerah, tuntunannya adalah Bhineka Tunggal Ika. Menurut Segall dan Portinga persamaan dan perbedaan mengenai keragaman perilaku manusia dipengaruhi oleh kekuatan sosial dan budaya. Tradisi budaya suatu lambang daerah yang mana kota cirebon merupakan kota wali. Banyak memiliki adat-istiadat.
Di Cirebon adalah suatu daerah yang kaya akan budaya dan tradisi-tradisi, kuliner, kerajinan yang dimiliki di setiap daerah, tradisi tersebut berbeda-beda dan tradisi itu ada yang masih dilakukan sampai sekarang dan ada yang sudah tidak dilakukan lagi. Salah satunya tradisi di daerah Trusmi Kecamatan Plered masih dilakukan sampai sekarang. Contohnya tradisi buka Sirab. Arti dari buka sirab sendiri adalah panggantian atap. Buka sirab ini lakukan untuk penggantian atap makam Ki Buyut Trusmi. Penggantian ini lakukan setiap empat tahun sekali. Sebelum melakukan penggantian atap biasanya di awali ritual sebagai pembukaan yang dipimpin oleh kuncen untuk memanjatkan do’a untuk Ki Buyut Trusmi. Acara ini dilakukan selama satu minggu, masyarakat bergotong royong untuk memperbaiki atap dan bangunan makam Ki buyut khususya warga Trusmi. Tidak hanya masyarakat Trusmi yang menghadiri acara buka sirab melainkan dari daerah lain juga ikut mengikuti acara buka sirab. Biasanya orang yang mengikuti acara buka sirab ini di sebut sebagai pengobeng. Masyarakat yang ikut gotong royong dalam acara ini tidak boleh menggunakan sandal saat masuk kawasan makam Ki Buyut Trusmi. Kalo pun menggunakan sandal di depan pintu sandal harap dilepas.
Uniknya, genteng yang digunakan bukan terbuat dari genteng tanah liat melainkan dari kayu jati. Meskipun begitu tahan lama. Tradisi ini meskipun dilakukan Cuma 4 tahun sekali tetapi masih tetap dilakukan sampai sekarang walaupun warga di trusmi berganti genersi namun tetap generasi muda melaksanakannya tidak putus dijalan. Pemuda yang bergotong royong memperbaiki atap, para ibu-ibu juga sibuk memasak di  dapur. Acara buka sirab ini dilakukan secara terbuka. Tujuannya acara ini, selain memperbaiki atap jua sebagai ajang silaturahmi. Dimana warga sekitar berkumpul bergotong royong dan saling berbagi satu sama lain. Menjaga persatuan dan kekompokan. Semua kuncen yang terlibat merupakan keturunan dari Ki Buyut Trusmi. Tidak hanya sembarangan kuncen. Banyak dari luaran sana yang memberikan seekor sapi, kambing atau pun beras untuk acara tersebut. Jadi setiap harinya untuk memberi makan para pengobeng memotong satu ekor kerbau dan kembing.  Yang mengikuti acara ini juga lebih dari 1000 orang.

Dalam buka sirab ini banyak hiburan yang datang sendiri tanpa di bayar, katanya buat penglaris. Begitu pun pedagang yang berjualan di acara buka sirab tidak bayar, gratis. Selama satu minggu itu kawasan desa Trusmi ramai karena banyak nya orang. Setelah genteng yang terbuat dari kayu jati selesai dibuat maka selanjutnya akan di pasang. Setelah acara buka sirab selesai ada pembukaan di awal dan ada penutupan diakhir dalam acara buka sirab tersebut. Penutup tersebut akan di pimpin oleh kuncen, dan orang ikut acara tersebut harus pamit kepada Ki Buyut Trusmi setelah itu memanjatkan do’a atau tahil.

Nama: Ira Nila sari

Kelas: 2B

Tidak ada komentar:

Posting Komentar