Dibalik
sebuah keterpurukan
Judul buku
: My Name is Love
Pengarang :
Orina Fazrina
Penerbit : Media Presindo
Tahun terbit : 2014
Tebal buku : 224 halaman
Penerbit : Media Presindo
Tahun terbit : 2014
Tebal buku : 224 halaman
Dalam
novel ini diceritakan seorang gadis yang bernama Airin yang begitu tersenyum
lebar sembari melangkahkan kakinya dengan bersenandung menyanyikan lagu
kesukaannya. Tergambarnya senyum itu di wajah Airin karena akan diajaknya
menonton konser korea oleh Ervan, karena tau kalau Airin sangat suka sekali
dengan lagu-lagu korea. Namun, saat detik-detik hari menjelang keberangkatan
Airin menonton artis korea kesukaannya, hal yang tidak diinginkannya terjadi.
Suatu kecelakaan terjadimenimpa Airin saat dia sedang mengendarai mobil sambil
menelfon Ervan kekasihnya yang dia cintai, kefokusan Airin terganggu sehingga
tidak tau ada seorang nenek menyebrang jalan dengan spontan Airin membelokan
stir mobilnya kekanan. Namun, Airin tidak tahu kalau ada mobil truk sehingga
hilang kendali membanting stir menabrak pohon dan Airin pun terluka sangat
parah. Telfon dari Ervan pun teruputus. Ervan gelisah karena dari tadi Airin
dipanggil-panggil tidak menyahut, pikiran Ervan kemana-mana takut Airin disana
kenapa-kenapa. Langsung dibawah kerumah sakit dan ditelfon orang tua Airin,
bahwa naknya mengalami kecelakaan.
Airin
mengalami koma karena sangat kerasnya kecelakaan itu sehingga membuat Airin
koma. Ervan pun diberitahu oleh mama Airin bahwa Airin mengalami kecelakaan.
Ervan tercengang mendengar kabar itu langgsung dia pulang Palangkarya melihat
keadaan Airin. Setelah Ervan datang Airin masih belim sadarkan diri< Erva
mendekat Airin dan memegang tangan sangat erat. Tidak lama kemudian tersadar
dari komanya. Beberapa hari dirawat Airin dibolehkan pulang oleh dokter. Namun,
setelah pulangnya dari rumah sakit Airin merasa ada yang aneh dalam dirinya.
Airin masuk kembali untuk kuliah, saat temannya memanggil-manggil Airin berapa
kali tetapi tidak disahutnya oleh Airin.
Airin
tidak merasa ada yang memenggilnya. Nah disitu Airin merasa telingganya
bermasalah karena apapun yang oarng bicarakan tidak didengarnya. Saat itu,
Airin tidak terima dengan kenyataan yang menimpanya bahwa dokter mendiagnosanya
terkena tunarungu. Sangat terpuku pasti, disitu hatinya sangat hancur, berpikir
Tuhan sudah tidak adil, kenapa harus Airin yang terkena tunarungu, ada banyak
orang didunia ini tetapi kenapa harus dirinya yang terkena tunarungu kenapa
tidak orang lain saja. Hari-harinya dihabisnkan dengan menangis dan hanya
mengurung diri di kamar tidak pernah keluar. Mama Airin pun merasa kasihan
musibah yang menimpa anak semata wayangnya. Karena harapannya Cuma Airin. Apa
yang bisa dilakukan Airin selain menghabiskan waktunya dikamar, sekarang Airin
tidak bisa lagi kuliah dan malakukan aktivitas sehari-harinya bersam
teman-teman kampusnya dan mengerjakan tugas kuliah, dan mendengarkan lagu korea
kesukaanya. Dia beranggapan bahwa dia tidak berguna lagi hidup karena tidak
bisa melakukan apa-apa lagi, hidup ini tiada artinya lagi bagi Airin saat
menerima kenyataan bahwa dirinya tunarungu. Airin menginginkan mengakhiri
hidupnya. Mungkin dengan begitu dia bisa lega karena tidak mnyusahkan orang
banyak. Teringat Ervan dibenaknya, bagaimana jika Ervan menelfonnya sedangkan
dia tidak bisa mendengar. Saat dilihat ponselnya ternyata pujaan hatinya yang
sedang dipirkannya menelfonnya, namun tidak diangkat. Mungkin untuk mengabari
dam memberikan semangat pada Ervan hanya bisa lewat sms.
Ayahnya
berfikiran untuk mnyekolahkan Airin kesekolah khusus. Airin menolaknya dengan
mentah-mentah. Setelah beberapa waktu dan dibujuknya berkali-kali oleh
mamahnya, Airin pun mau untuk bersekolah yang diinginkan ayahnya meskipun
dengan keterpaksaan hati. Setelah sesampainya disekolah, Airin menangis yang
diinginkan kuliah bukan sekolah khusus. Tetapi disekolah itu Airin mempunyai
teman yang sangat peduli padanya yaitu Reyhan. Saat bertemu dangan reyhan,
airin seakan bangkit lagi dari keterpurukan hidup. Dia sadar bahwa kekurangna
bukan jadi penghalang dia untuk membahagiakan kedua orang tuannya. Dan Airin
akan membuktikan kepada papanya.
Kelebihannya
yang ada dalam novel ini, bisa menjadi cerminan untuk kita dan membawa nilai
yang positif untuk kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Yang menjadi
cerminan disini adalah bagaiman kita menyikapi kekurangan yang ada dalam diri
kita, kita tutupi dengan kelebihan yang kita punya. Bukannya menyerah dengan
kekurangan itu. Apapun keadaan yang Tuhan berikan pada kita harus diteima
dengan hati yang ikhlas. Tetaplah menjadi orang yang berguna dimata orang
walaupun kita mempunyai kekurangan. Kita tunjukan kelebihan yang kita punya.
Pasti orang akan menghargainya. Dari pada orang yang lebih suka keputusasaan
kekurangan yang ada pada dirinya. Kiat diciptakan Tuhan tidak seutuhnya
sempurna pasti ada kekurangnnya, karena kesempurnaan hanya dimiliki oleh sang
pencipta.
Nama
: Ira Nila sari
Kelas
: 2B
NPM
: 113050085

Tidak ada komentar:
Posting Komentar