HI FRIEND

Minggu, 28 Desember 2014

RESENSI (IRA NILASARI)

Dibalik sebuah keterpurukan

Judul buku    : My Name is Love
Pengarang    : Orina Fazrina
Penerbit       :
Media Presindo
Tahun terbit : 2014
Tebal buku   : 2
24 halaman

Dalam novel ini diceritakan seorang gadis yang bernama Airin yang begitu tersenyum lebar sembari melangkahkan kakinya dengan bersenandung menyanyikan lagu kesukaannya. Tergambarnya senyum itu di wajah Airin karena akan diajaknya menonton konser korea oleh Ervan, karena tau kalau Airin sangat suka sekali dengan lagu-lagu korea. Namun, saat detik-detik hari menjelang keberangkatan Airin menonton artis korea kesukaannya, hal yang tidak diinginkannya terjadi. Suatu kecelakaan terjadimenimpa Airin saat dia sedang mengendarai mobil sambil menelfon Ervan kekasihnya yang dia cintai, kefokusan Airin terganggu sehingga tidak tau ada seorang nenek menyebrang jalan dengan spontan Airin membelokan stir mobilnya kekanan. Namun, Airin tidak tahu kalau ada mobil truk sehingga hilang kendali membanting stir menabrak pohon dan Airin pun terluka sangat parah. Telfon dari Ervan pun teruputus. Ervan gelisah karena dari tadi Airin dipanggil-panggil tidak menyahut, pikiran Ervan kemana-mana takut Airin disana kenapa-kenapa. Langsung dibawah kerumah sakit dan ditelfon orang tua Airin, bahwa naknya mengalami kecelakaan.
Airin mengalami koma karena sangat kerasnya kecelakaan itu sehingga membuat Airin koma. Ervan pun diberitahu oleh mama Airin bahwa Airin mengalami kecelakaan. Ervan tercengang mendengar kabar itu langgsung dia pulang Palangkarya melihat keadaan Airin. Setelah Ervan datang Airin masih belim sadarkan diri< Erva mendekat Airin dan memegang tangan sangat erat. Tidak lama kemudian tersadar dari komanya. Beberapa hari dirawat Airin dibolehkan pulang oleh dokter. Namun, setelah pulangnya dari rumah sakit Airin merasa ada yang aneh dalam dirinya. Airin masuk kembali untuk kuliah, saat temannya memanggil-manggil Airin berapa kali tetapi tidak disahutnya oleh Airin.
Airin tidak merasa ada yang memenggilnya. Nah disitu Airin merasa telingganya bermasalah karena apapun yang oarng bicarakan tidak didengarnya. Saat itu, Airin tidak terima dengan kenyataan yang menimpanya bahwa dokter mendiagnosanya terkena tunarungu. Sangat terpuku pasti, disitu hatinya sangat hancur, berpikir Tuhan sudah tidak adil, kenapa harus Airin yang terkena tunarungu, ada banyak orang didunia ini tetapi kenapa harus dirinya yang terkena tunarungu kenapa tidak orang lain saja. Hari-harinya dihabisnkan dengan menangis dan hanya mengurung diri di kamar tidak pernah keluar. Mama Airin pun merasa kasihan musibah yang menimpa anak semata wayangnya. Karena harapannya Cuma Airin. Apa yang bisa dilakukan Airin selain menghabiskan waktunya dikamar, sekarang Airin tidak bisa lagi kuliah dan malakukan aktivitas sehari-harinya bersam teman-teman kampusnya dan mengerjakan tugas kuliah, dan mendengarkan lagu korea kesukaanya. Dia beranggapan bahwa dia tidak berguna lagi hidup karena tidak bisa melakukan apa-apa lagi, hidup ini tiada artinya lagi bagi Airin saat menerima kenyataan bahwa dirinya tunarungu. Airin menginginkan mengakhiri hidupnya. Mungkin dengan begitu dia bisa lega karena tidak mnyusahkan orang banyak. Teringat Ervan dibenaknya, bagaimana jika Ervan menelfonnya sedangkan dia tidak bisa mendengar. Saat dilihat ponselnya ternyata pujaan hatinya yang sedang dipirkannya menelfonnya, namun tidak diangkat. Mungkin untuk mengabari dam memberikan semangat pada Ervan hanya bisa lewat sms.
Ayahnya berfikiran untuk mnyekolahkan Airin kesekolah khusus. Airin menolaknya dengan mentah-mentah. Setelah beberapa waktu dan dibujuknya berkali-kali oleh mamahnya, Airin pun mau untuk bersekolah yang diinginkan ayahnya meskipun dengan keterpaksaan hati. Setelah sesampainya disekolah, Airin menangis yang diinginkan kuliah bukan sekolah khusus. Tetapi disekolah itu Airin mempunyai teman yang sangat peduli padanya yaitu Reyhan. Saat bertemu dangan reyhan, airin seakan bangkit lagi dari keterpurukan hidup. Dia sadar bahwa kekurangna bukan jadi penghalang dia untuk membahagiakan kedua orang tuannya. Dan Airin akan membuktikan kepada papanya.
Kelebihannya yang ada dalam novel ini, bisa menjadi cerminan untuk kita dan membawa nilai yang positif untuk kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Yang menjadi cerminan disini adalah bagaiman kita menyikapi kekurangan yang ada dalam diri kita, kita tutupi dengan kelebihan yang kita punya. Bukannya menyerah dengan kekurangan itu. Apapun keadaan yang Tuhan berikan pada kita harus diteima dengan hati yang ikhlas. Tetaplah menjadi orang yang berguna dimata orang walaupun kita mempunyai kekurangan. Kita tunjukan kelebihan yang kita punya. Pasti orang akan menghargainya. Dari pada orang yang lebih suka keputusasaan kekurangan yang ada pada dirinya. Kiat diciptakan Tuhan tidak seutuhnya sempurna pasti ada kekurangnnya, karena kesempurnaan hanya dimiliki oleh sang pencipta.

Nama               : Ira Nila sari
Kelas               : 2B

NPM               : 113050085

Tidak ada komentar:

Posting Komentar