Contoh artikel tentang Kebahasaan/bulan bahasa
Oleh Lili
Marlina (113050095)
2B
Mahasiswi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Universitas
Swadaya Gunung Jati, Cirebon
Apresiasi Bahasa di Bulan Bahasa
Kami
putra dan putri Indonesia mengaku
Bertumpah
darah yang satu, tanah air Indonesia
Kami
putra dan putri Indonesia mengaku
Berbangsa
yang satu, bangsa Indonesia
Kami
putra dan putri Indonesia menjunjung
Bahasa
persatuan, bahsa Indonesia.
Begitulah
bunyi sumpah pemuda yang dicetuskan pada tanggal 28 Oktober 1928 sebagai awal
lahirnya bahasa Indonesia. Peristiwa sejarah itulah menjadi dasar adanya
kegiatan bulan bahasa.
Indonesia memiliki begitu banyak
bahasa daerah dari setiap suku yang ada di Indonesia. Dan bahasa-bahasa
tersebut mempunyai keunikan, ciri khas, dan logat yang berbeda-beda. Karena
keragaman bahasanya yang bermacam-macam sehingga sulit untuk dipahami antar
sukunya. Dengan lahirnya bahasa Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928 sebagai
bahasa persatuan dan dengan disahkannya bahasa Indonesia diharapkan bisa
menjembatani perbedaan diantara setiap sukunya.
Dilihat dari keragaman bahasa yang
dimiliki Indonesia, seharusnya masyarakat Indonesia lebih paham akan arti
persatuan. Meskipun penggunaan bahasa Indonesia tergusur oleh pemkaian bahasa
asing, tapi bahasa Indonesia masih tetap memegang fungsinya sebagai sarana
komunikasi yang menyatukan bangsa Indonesia.
Wujud kecintaan kita terhadap bahasa
Indonesia kemudian kita apresiasikan dalam kegiatan bulan bahasa. Bulan bahasa
sendiri adalah bulan dimana waktunya kita untuk berkarya dan berkreativitas.
Kegiatan bulan bahsa yang diselenggarakan setiap tahun adalah upaya untuk
membina dan mengembangakan bahasa dan satra Indonesia, serta memelihara
semangat dan meningkatkan rasa kecintaan
kita terhadap bahasa Indoneisa.
Kegitan yang dilaksanakan dalam
acara bulan bahasa terdiri dari beberapa kegiatan, ada kegitan sebagai ajang
berkarya atau berekspresi, kegiatan sebagai ajang peningkatan kualiatas
berbahasa Indonesia, kegitan yang berisi seminar tentang kebahasaan, dan
kegiatan yang berisi lomba-lomba. Semua kegitan itu merupakan salah satu bentuk
penghoranatan kita terhadap bahasa persatuan yang hanya dimiliki oleh
Indonesia.
Seperti halnya perayaan bulan bahasa
yang diadakan dikampus Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon, Jawa Barat.
Dalam perayaanya kampus ini mengadakan kegiatan lomba-lomba dan seminar
kebahasaan, dengan tujuan untuk menyajikan sebuah ajang kreativitas antar
pelajar, antar mahasiswa atau umum serta mengenalkan lebih jauh tentang bahasa
Indonesia.
Namun, umumnya masayarakat yang
peduli tentang persoalan kebahasaan akan dengan senang hati merayakan bulan
bahasa. Paling tidak sealama bulan Oktober itu semua masayarakat bisa mengisi
kegiatan-kegiatan yang senapas dengan kebahasaan. Seharusnya perayaan bulan
bahasa tidak berhenti pada serimonialnya saja, dirayakan pada tanggal 28
Oktober kemudian setelah itu selesai tanpa ada pemahaman maupun pengetahuan.
Tetapi bulan bahasa itu mesti betul-betul diisi dengan tindakan nyata berupa
pembinaan dan pmahaman bahasa Indonesia.
Dengan keadaan sekarang yang sudah
tercampur pengaruh budaya asing, bahasa Indonesia mulai redup dan tenggelam
ditengah hiruk-pikuk pembicaraan politik, ekonomi, dan masalah-masalah sosial
lainnya serta masyarakatnya sibuk megikuti perkembangan dunia luar. Padahal
bahasa Indonesia merupakan bahasa yang menjadi ciri bahwa negara kita berbeda
dengan negara lain. Oleh karena itu, masayarakat seharusnya mampu menyelami dan
memahami lebih dalam dengan cara banyak membaca buku tentang kebahasaan.
Lebih ironisnya lagi masih ada saja
masyarakat yang tidak bisa berbahasa Indonesia dengan baik bahkan sama sekali
tidak bisa berbahasa Indonesia. Kejadian seperti ini merupakan gambaran bahwa
bahasa Indonesia belum sepenuhnya menjadi bahasa persatuan, untuk menanggulangi
itu semua kita harus memberikan pembelajaran tidak hanya kepada anak-anak atau
orang-orang yang bersekolah saja tetapi juga menyeluruh kepada semua generasi
muda baik yang bersekolah maupun yang tidak bersekolah. Caranya bisa dengan
memeberikan pembelajaran bahasa Indonesia.
Kalau membicarakan masalah bahasa
pasti tidak akan jauh dari kegiatan yang merupakan apresiasi masyarakat
terhadap bahasa, yaitu kegiatan bulan bahasa. Namun, sekarang tidak jarang
orang-orang yang menganggap itu tidak penting, ada pula yang tidak mengetahui
apa itu bulan bahasa apa lagi merayakannya. Hal tersebut membuat saya pribadi
merasa miris. Kita mengaku orang Indonesia, kita membenarkan bahasa Indonesia
merupakan bahasa persatuan. Tetapi kita tidak mampu untuk merealisasikannya.
Namun masalah-masalah itu bisa teratasi apabila lita mau menghargai bahasa
sendiri dan merasa bangga dengan bahasa yang kita punya sekarang.
Mencintai bahasa Indonesia dengan sepenuh hati adalahkunci untuk menjadikan
bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan tidak ada lagi masyarakat yang
tidak bisa berbahasa Indonesia. Bentuk kecintaan terhadap bahasa Indonesia bisa
direalisasikan dalam perayaan bulan bahasa. Dan diharapkan tidak ada lagi orang
yang melupakan peristiwa lahirnya bahasa Indonesia ini. Kita harus menjaga
bahasa kita dengan baik. Kalau bukan kita yang menjaganya lalu siapa lagi? Kita
sebagai masyarakat Indonesia harus bangga karena kita memiliki bahasa persatuan
yaitu bahasa Indonesia.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar