Contoh
Feature
Oleh Lili
Marlina (113050095)
2B
Mahasiswi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Universitas
Swadaya Gunung Jati, Cirebon
Para Silver Berhati
Mulia
Disalah
satu lampu merah di daerah Cirebon, terlihat gerombolan orang-orang yang sangat
unik karena badannya menyerupai patung yang berwarna silver, dari ujung kaki
hingga muka berwarna silver seperti sengaja dilumuri warna silver oleh mereka.
Selain itu, mereka juga membawa sebuah kardus yang dipapa diatas tangan mereka.
Mereka mengahampiri mobil-mobil maupun motor-motor yang berhenti pada saat
lampu merah, sembari menyodorkan kardus itu disertai sebuah senyuman dan ucapan
terima kasih. Pada wajah mereka terlihat kebahagiaan ketika orang-orang menjatuhkan
uang kedalam kardus yang mereka bawa. Namun, dibalik kebahagiaan itu terlihat
wajah yang sangat letih dan kepanasan dibawah teriknya sinar matahari. Ya,
merekalah orang-orang yang berhati mulia yang berkorban dan berjuang untuk
saudara-saudara yang terkena musibah/bencana diluar sana. Mereka tergabung
dalam suatu komunitas yang aktivitasnya bertujuan untuk mencari
sumbangan-sumbangan yang ditunjukkan untuk korban-korban bencana alam. Komunitas
ini bernama KSPS ( komunitas silver peduli sosial ).
Komunitas
ini diperbaharui pada bulan November 2014 dan membentuk kepengurusan baru dari
kepemimipinannya sampai anggotanya. Sebenarnya komunitas silver ini sudah ada
sejak lama namun karena anggotanya sudah mempunyai kehidupannya masing-masing
sehingga komunitas ini kurang berjalan dengan lancar. Menurut Cepi Qiyudho,
salah satu anggota dari komunitas ini yang berasal dari kota kembang, Bandung.
“ awalnya saya mengikuti komunitas ini karena dulu ada saudara saya yang dari
Aceh menjadi korban bencana alam, pada saat itu alhamdulillah saudara saya
sempat selamat. Namun, ia telat dibawa ke rumah sakit karena tidak mempunyai
biaya akhirnya dia meninggal. Pada saat itu memang sudah bantuan dari pihak
lain seperti tetangga dan saudara terdekat, cuman dari pemerintah sendiri
datangnya telat sehingga banyak korban yang meninggal sia-sia jadi ini
inisiatif saya sendiri untuk gabung dikomunitas silver supaya tidak ada lagi
orang ynag mengalami seperti saya,” ujar Cepi.
Anggota
pada komunitas silver banyak dari kalangan mahasiswa, sarjana maupun lulusan
SMA/SMK. Salah satunya Cepi Qiyudho yang merupakan lulusan SMK dan pernah
bekerja disalah satu perusahaan swasta. Cepi Qiyudho menafkahi istri dan kedua
anaknya serta menyekolahkan kedua anaknya dari pekerjaannya sekarang menjadi
relawan pada komunitas silver ini yang sudah dilegalkan oleh pemerintah daerah.
Namun, bukan berarti dia mengambil hak orang lain tapi dengan pembagian dalam
presentasinya. “ misalnya dalam sehari saya mendapatkan 100 ribu, uang 100 ribu
itu yang 60% untuk didonasikan dan yang 40% untuk kita, itu sudah termasuk
transportasi, makan, dan lain-lain,” ujar Cepi.
Dengan
kejadian seperti itu bisa dibuktikan bahwa meskipun para anggota komunitas silver
hanya bekerja sebagai relawan tapi mereka bisa menafkahi dan menyekolahkan
anaknya. Selain itu keuntungannya juga
para anggotanya bisa pergi keluar kota untuk mencari sumbangan. Namun, dibalik
semua itu juga pasti memiliki ssebuah pengalaman yang menyedihkan salah satunya
ketika mereka dihadapkan pada situasi yang mengharuskannya untuk pasrah pada
keadaan. ”pada suatu ketika kita pernah mendapatkan uang sedikit sekali dan
uang itu hanya cukup untuk makan kita saja,” ujar Cepi.
Selain
komunitas ini mencari sumbangan untuk korban bencana alam, para anggota dari
komunitas silver juga pernah ngamen untuk mendapatkan uang. Mereka rela
terpanggang oleh panasnya sinar matahari demi mendapatkan pundi-pundi rupiah
yang pada dasarnya bukan buat mereka, tapi mereka ikhlas melakukannya. Mereka
melakukan semua itu selain tujuannya untuk membantu orang, mereka juga berharap
agar pemerintah bisa terenyuh hatinya ketika melihat tujuan mulia dari
komunitas ini sehingga dalam menangani suatu masalah bisa lebih cekatan apa
lagi hal yang menyangkut keselamatan manusia. “ seharusnya pemerintah itu bisa
bersikap seperti peribahasa yang pernah
saya dengar yaitu lakukanlah sesuatu seperti apa yang seharusnya dilakukan
dengan penuh tanggung jawab, seperti perkataannya bahwa pemerintah bilang ia
adalah wakil rakyat,” ujar Cepi.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar