HI FRIEND

Selasa, 23 Desember 2014

ARTIKEL (IRA NILASARI)

HENINGNYA KONDISI TARLING
Oleh : Ira Nilasari
Kecakapan budaya sebagai irama di dalam suatu daerah, tuntunannya adalah Bhineka Tunggal Ika. Menurut Segall dan Portinga persamaan dan perbedaan mengenai keragaman perilaku manusia dipengaruhi oleh kekuatan sosial dan budaya.
Suatu perkembangan kesenian biasanya dilakukan dari pengelolaan alat dan tari tradisional. Menjadi alat dan tari modern, pengelolaan dengan sistem serba modern. Akibatnya para pengguna tarling memilih untuk mundur dan menyerahkan kepada yang bisa mengelola tarling dengan aliran modern. Tarling sesungguhnya berasal dari dua daerah yaitu Indramayu dan Cirebon, menjadi khas daerah pantai timur (pantura). Dan terdiri dari dua alat yaitu gitar dan suling. Perpaduan antara dua alat itu menghasilkan irama dangdut  yang merdu sehingga orang zaman dahulu menyukainya dan menjadikan musik favorit dan ajakan untuk bergoyang dengan lagu tarling. Biasanya kata-kata dalam lagu dalam musik tarling memiliki arti yang  berisikan nasehat, kehidupan, dan cinta. Pada zaman dahulu biasanya tarling diputar diradio-radio karena belum ada stasiun televisi. Musik tarling tidak hanya berupa musik saja melainkan barupa drama yang dimana sinden menyanyikan lagu sesuai dengan jalan cerita lagu yang dibawakan. Ada tarling kepak dengan ritmik koplo yang berada digendang. Ada juga tarling biasa dan tarling tengdung yang memakai alat musik gamelan, dan dicampur dengan musik tarling. Semua musik tarling tersebut menghibur masyarakat Cirebon. Biasanya dalam acara pesta besar tarling dijadikan musik yang wajib jika tidak ada tarling maka tidak akan afdol.
Namun sekarang ini tarling sudah jarang ditemukan tidak seperti zaman dahulu gampang sekali untuk menemukan musik tarling. Sehingga menimbulkan keheningan dalam masyarakat Cirebon atau bisa dibilang asing, karena biasa selalu dimainkan dimana-mana sekarangnya sudah tidak dimainkan apa lagi didengar oleh masyarakat. Tarling yang biasa dimainkan sekarang berbentuk modern dengan campuran gendang koplo tidak murni alat musik gitar dan tarling. Sudah tergeser oleh organ tunggal. Disamping pesatnya perkembangan zaman, saya pribadi sering miris melihat banyak budaya lokal Cirebon yang semakin punah, khususnya tarling klasik. Masa kecil saya dengan masa kecil anak-anak zaman sekarang sangat jauh berbeda, sewaktu masa kecil saya wajib mengetahui dan cinta budaya lokal. Dan saat duduk dibangku sekolah dasar saya diajarkan bagaimana memainkan alat musik tarling. Tapi sekarang jangankan cinta mengenal saja tidak sangat jarang. Tarling klasik harus menjadi kekuatan dalam kehidupan masyarakat Cirebon karena pesan moral yang disampaikan dalam tiap lagunya, dan lakonnya mengandung pedoman bagi kehidupan sosial yang khas.
            Tarling sekarang sudah tidak ada lagi dikarenakan tidak adanya penerus, keberadaan tarling sekarang sangat sedikit sekali bisa dibilang miris akan orang-orang yang mau melanjutkan. Tidak mungkin anak muda jaman sekarang mau melanjutkannya, karena rasa cinta akan budaya mereka sendiri sudah tidak tertanam dalam benak atau fikiran mereka. Apa lagi semakin berkembangnya jaman banyak sekali musik-musik dari luaran atau lebih modern masuk silih berganti meracuni anak muda. Namun jika dilihat dari segi keselurahannya tidak hanya kaum muda saja yang melupakan kesenian tarling melainkan masyarakat dan sekolah-sekolah yang tidak menerapkan kegiatan eskul tarling.Mereka akan tahu musik tarling jika dalam sekolah diadakan kegiatan tarling. Bagaimana usaha sekolah untuk menarik siswanya mengikuti kegiatan tersebut dibuat semanarik mungkin. Beberapa orang menilai banyak seniman tarling kini sudah memasuki usia yang seharusnya di ganti dengan generasi baru. Bila tidak ada upaya regenerasi maka dipastikan akan punahnya tarling di Cirebon. Pandangan masyarakat akan musik tarling sudah surut. Kenapa musik tarling sekarang menjadi hening dikarenakan tidak ada yang memainkannya lagi atau pun mendengarkannya. Sebenarnya musik tarling bisa bangkit lagi jika didirikan sanggar khusus untuk tarling. Disinilah generasi muda akan dididik dan dibina agar mempunyai tanggung jawab serta rasa cinta terhadap seni-budaya lokal. Tarling selamannya tidak akan bisa dipisahkan dari sejarah masyarakat pantai utara (pantura). Dikarenakan tarling adalah jiwa mereka. Lirik atau lagu yang disampaikan didalamnya memberikan pesan moral yang mencerahkan dan menghibur.
Karena di Cirebon sendiri belum ada sanggar tarling, mungkin jika didirikan sanggar tarling, saat ini masih dimainkan dan didengar masyarakat Cirebon sampai sekarang. Tinggal bagaimana kitanya saja untuk menarik mereka untuk masuk dalam sanggar tarling. Masyarakat harus bisa diajak kerjasama untuk tetap melestarikan tarling agar tidak hening lagi dan menjadi favorit bagi kota Cirebon dan Indramayu. Dan mengajak pihak-pihak terkait mulai dari orang tua, anak remaja agar terketuk hatinya pada tarling. Tarling klasik jangan sampai terputuskan, harus kembali dilahirkan. Hal itu tampak dari para pemain tarling klasik yang hanya tersisa beberapa orang. Hal ini menjadi bukti nyata, adanya generasi yang hilang dan terputus. Tarling modern yang malah berubah menjadi organ tunggal yang sama sekali tidak memiliki pesan menjadi punahnya tarling klasik.
Tarling klasik pula harus dilakukan dengan meningkatkan seharusnya pmerintah Cirebon setiap tahun sekali atau satu bulan sekali mengadakan pagelaran musik tarling dan mengadakan pagelaran praktek-praktek diberbagai tempat, hal itu diyakini dapat menumbuhkan kecintaan terhadap budaya lokal sekaligus warisan yang kaya akan nilainya. Kita berharap kraton-kraton di Cirebon dapat menjadi ruang yang tepat mengajarkan kecintaan mereka terhadap selurus budaya lokal.
Untuk itu mari kita lestarikan dan jaga kesenian tarling untuk tetap bangkit dan tidak hening. Pupuk dari sekarang kecintaan kita terhadap budaya sendiri agar tidak hening. Meminta kepada instansi pendidikan kiranya tarling dapat dimasukkan dalam ekstra kurikuler disekolah supaya siswa bisa dididik dan dibina untuk mempunyai rasa tanggung jawab terhadap tarling yang merupakan kesenian Cirebon dan menananmkan rasa cinta terhadap seni budaya. Atau kalau tidak, bisa diadakannya tarling pada acara perpisahan sekolah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar