HENINGNYA KONDISI
TARLING
Oleh : Ira
Nilasari
Kecakapan
budaya sebagai irama di dalam suatu daerah, tuntunannya adalah Bhineka Tunggal
Ika. Menurut Segall dan Portinga persamaan dan perbedaan mengenai keragaman
perilaku manusia dipengaruhi oleh kekuatan sosial dan budaya.
Suatu
perkembangan kesenian biasanya dilakukan dari pengelolaan alat dan tari
tradisional. Menjadi alat dan tari modern, pengelolaan dengan sistem serba
modern. Akibatnya para pengguna tarling memilih untuk mundur dan menyerahkan
kepada yang bisa mengelola tarling dengan aliran modern. Tarling sesungguhnya
berasal dari dua daerah yaitu Indramayu dan Cirebon, menjadi khas daerah pantai
timur (pantura). Dan terdiri dari dua alat yaitu gitar dan suling. Perpaduan
antara dua alat itu menghasilkan irama dangdut yang merdu sehingga orang zaman dahulu
menyukainya dan menjadikan musik favorit dan ajakan untuk bergoyang dengan lagu
tarling. Biasanya kata-kata dalam lagu dalam musik tarling memiliki arti yang berisikan nasehat, kehidupan, dan cinta. Pada zaman
dahulu biasanya tarling diputar diradio-radio karena belum ada stasiun
televisi. Musik tarling tidak hanya berupa musik saja melainkan barupa drama
yang dimana sinden menyanyikan lagu sesuai dengan jalan cerita lagu yang dibawakan.
Ada tarling kepak dengan ritmik koplo yang berada digendang. Ada juga tarling
biasa dan tarling tengdung yang memakai alat musik gamelan, dan dicampur dengan
musik tarling. Semua musik tarling tersebut menghibur masyarakat Cirebon. Biasanya
dalam acara pesta besar tarling dijadikan musik yang wajib jika tidak ada
tarling maka tidak akan afdol.
Namun
sekarang ini tarling sudah jarang ditemukan tidak seperti zaman dahulu gampang
sekali untuk menemukan musik tarling. Sehingga menimbulkan keheningan dalam
masyarakat Cirebon atau bisa dibilang asing, karena biasa selalu dimainkan
dimana-mana sekarangnya sudah tidak dimainkan apa lagi didengar oleh
masyarakat. Tarling yang biasa dimainkan sekarang berbentuk modern dengan
campuran gendang koplo tidak murni alat musik gitar dan tarling. Sudah tergeser
oleh organ tunggal. Disamping pesatnya perkembangan zaman, saya pribadi sering
miris melihat banyak budaya lokal Cirebon yang semakin punah, khususnya tarling
klasik. Masa kecil saya dengan masa kecil anak-anak zaman sekarang sangat jauh
berbeda, sewaktu masa kecil saya wajib mengetahui dan cinta budaya lokal. Dan
saat duduk dibangku sekolah dasar saya diajarkan bagaimana memainkan alat musik
tarling. Tapi sekarang jangankan cinta mengenal saja tidak sangat jarang.
Tarling klasik harus menjadi kekuatan dalam kehidupan masyarakat Cirebon karena
pesan moral yang disampaikan dalam tiap lagunya, dan lakonnya mengandung
pedoman bagi kehidupan sosial yang khas.
Tarling
sekarang sudah tidak ada lagi dikarenakan tidak adanya penerus, keberadaan
tarling sekarang sangat sedikit sekali bisa dibilang miris akan orang-orang
yang mau melanjutkan. Tidak mungkin anak muda jaman sekarang mau
melanjutkannya, karena rasa cinta akan budaya mereka sendiri sudah tidak
tertanam dalam benak atau fikiran mereka. Apa lagi semakin berkembangnya jaman
banyak sekali musik-musik dari luaran atau lebih modern masuk silih berganti
meracuni anak muda. Namun jika dilihat dari segi keselurahannya tidak hanya
kaum muda saja yang melupakan kesenian tarling melainkan masyarakat dan
sekolah-sekolah yang tidak menerapkan kegiatan eskul tarling.Mereka akan tahu
musik tarling jika dalam sekolah diadakan kegiatan tarling. Bagaimana usaha sekolah
untuk menarik siswanya mengikuti kegiatan tersebut dibuat semanarik mungkin. Beberapa
orang menilai banyak seniman tarling kini sudah memasuki usia yang seharusnya
di ganti dengan generasi baru. Bila tidak ada upaya regenerasi maka dipastikan
akan punahnya tarling di Cirebon. Pandangan masyarakat akan musik tarling sudah
surut. Kenapa musik tarling sekarang menjadi hening dikarenakan tidak ada yang
memainkannya lagi atau pun mendengarkannya. Sebenarnya musik tarling bisa
bangkit lagi jika didirikan sanggar khusus untuk tarling. Disinilah generasi
muda akan dididik dan dibina agar mempunyai tanggung jawab serta rasa cinta
terhadap seni-budaya lokal. Tarling selamannya tidak akan bisa dipisahkan dari
sejarah masyarakat pantai utara (pantura). Dikarenakan tarling adalah jiwa
mereka. Lirik atau lagu yang disampaikan didalamnya memberikan pesan moral yang
mencerahkan dan menghibur.
Karena
di Cirebon sendiri belum ada sanggar tarling, mungkin jika didirikan sanggar
tarling, saat ini masih dimainkan dan didengar masyarakat Cirebon sampai
sekarang. Tinggal bagaimana kitanya saja untuk menarik mereka untuk masuk dalam
sanggar tarling. Masyarakat harus bisa diajak kerjasama untuk tetap
melestarikan tarling agar tidak hening lagi dan menjadi favorit bagi kota
Cirebon dan Indramayu. Dan mengajak pihak-pihak terkait mulai dari orang tua, anak
remaja agar terketuk hatinya pada tarling. Tarling klasik jangan sampai
terputuskan, harus kembali dilahirkan. Hal itu tampak dari para pemain tarling
klasik yang hanya tersisa beberapa orang. Hal ini menjadi bukti nyata, adanya
generasi yang hilang dan terputus. Tarling modern yang malah berubah menjadi
organ tunggal yang sama sekali tidak memiliki pesan menjadi punahnya tarling
klasik.
Tarling
klasik pula harus dilakukan dengan meningkatkan seharusnya pmerintah Cirebon
setiap tahun sekali atau satu bulan sekali mengadakan pagelaran musik tarling
dan mengadakan pagelaran praktek-praktek diberbagai tempat, hal itu diyakini
dapat menumbuhkan kecintaan terhadap budaya lokal sekaligus warisan yang kaya
akan nilainya. Kita berharap kraton-kraton di Cirebon dapat menjadi ruang yang
tepat mengajarkan kecintaan mereka terhadap selurus budaya lokal.
Untuk
itu mari kita lestarikan dan jaga kesenian tarling untuk tetap bangkit dan
tidak hening. Pupuk dari sekarang kecintaan kita terhadap budaya sendiri agar
tidak hening. Meminta kepada instansi pendidikan kiranya tarling dapat
dimasukkan dalam ekstra kurikuler disekolah supaya siswa bisa dididik dan
dibina untuk mempunyai rasa tanggung jawab terhadap tarling yang merupakan
kesenian Cirebon dan menananmkan rasa cinta terhadap seni budaya. Atau kalau
tidak, bisa diadakannya tarling pada acara perpisahan sekolah.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar