Penting gak sih bulan bahasa itu?
Indonesia sangat kaya akan bahasa dan budaya.
Keanekaragaman bahasa dan budaya yang dimiliki Indonesia adalah kekayaan yang
tak ternilai harganya. Dimulai dari keanekaragaman bahasanya sendiri Indonesia
selain mempunyai bahasa nasional yang disebut bahasa persatuan yaitu bahasa
Indonesia. Selain itu Indonesia juga banyak sekali mempunyai keanekaragaman
bahasa lain yaitu bahasa daerah. selain ragam bahasa yang dimiliki Indonesia,
budayanya pun sangat beragam Setiap daerah mempunyai kebudayaan masing-masing.
Ragam bahasa dan ragam budaya yang
dimiliki Indonesia wajib kita lestarikan sebagai warisan budaya leluhur. Kita
sebagai para penerus bangsa ini harus bisa lebih mengerti dan memperhatikan
pelestarian ragam budaya yang ada di sekeliling kita.
Pelestarian ragam budaya khususnya
bahasa dapat kita lestarikan dengan cara lebih mengenalkan bahasa dan budaya
kepada masyarakat luas terutama pada anak-anak. Contohnya seperti acara “bulan
bahasa” yang sudah rutin dilaksanakan setiap tahunnya pada bulan oktober oleh
anak-anak organisasi bahasa di “universitas swadaya gunung jati”. Karena pada
bulan tersebut terjadinya peristiwa sumpah pemuda pada 28 oktober 1928. Dan
tidak menutup kemungkinan bulan bahasa dilaksanakan oleh perguruan tingi dan
sekolah-sekolah yang lainnya. karenanya acara yang diadakan rutin setiap taun
ini akan berdampak baik bagi siapa saja yang ikut serta didalamnnya.
Seperti
pernyataan diatas ternyata masih banyak diantara kita yang belum mengetahui
tentang bulan bahasa. Sekalipun mereka mengetahuinya akan memilih bersikap
tidak perduli atau acuh tak acuh saja. Bahkan mereka berpikiran bahwa penting
ga sih acara bulan bahasa itu? Dengan pendapat mereka bahwa bulan bahasa itu
tidak penting secara otomatis mereka tidak menganggap penting nasib
kelangsungan bahasa Indonesia.
Sikap
tidak peduli dan kurang memperhatikannya bahasa itu sendiri akan menimbulkan
ketidaksopanan dalam berbicara atau berbahasa dalam kehidupan sehari-hari.
Seorang anak bisa saja tidak santun ketika berbicara dengan orang tuanya,
begitu juga dengan gurunya. Mungkin dengan seiringnya kemajuan zaman mengubah
pemikiran dan cara pandang orang tua dalam mendidik anaknya yang bisa dibilang
agak longgar dan kurang memperhatikan kemajuan, perkembangan yang dialami oleh
anaknya. dibandingkan dengan orangtua zaman dulu.
Orangtua
zaman sekarang kurang memperhatikan kesantunan berbahasa anaknya, padahal
kesantunan berbahasa adalah salahsatu pendidikan yang diperlukan oleh setiap
anak. Entah memang karena kemajuan zaman ataukah karena pengaruh dari luar,
orangtua lebih berlomba-lomba menyekolahkan atau mengkursuskan anaknya ke
sekolah yang mengajarkan berbahasa asing, seperti bahasa
inggris,korea,mandarin,prancis dan msih banyak yang lainnya. munkin juga mereka
para orangtua menganggap bahasa Indonesia atau bahasa daerah adalah bahasa yang
kurang menguntungkan bagi anak-anaknya dibandingkan dengan mempelajari bahasa
asing yang nantinya dianggap akan menunjang tingkat pekerjaan yang mereka didapat.
Selain
itu, dalam proses mendidik anak, banyak cara yang bisa dilkukan para orangtua
yaitu bisa dengan cara berdongeng atau menceritakan cerita-cerita rakyat yang
ada di daerah setempat, untuk menumbuhkan sikap mengenali lingkunannya.
Meskipun
bahasa asing adalah sebagai penunjang kehidupan, maka kita tidak seharusnya
bersikap tidak perduli dan acuh tak acuh dengan melewatkan begitu saja bulan
bahasa, karena dengan mengikuti bulan bahasa mendorong rakyat untuk lebih
berkomitmen menggunakan bahasa indoneia dengan baik,benar dan santun, Dan akan
lebih mencintai ragam bahasa dan budaya yang ada di Indonesia.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar