HI FRIEND

Selasa, 23 Desember 2014

ARTIKEL BULAN BAHASA (KARLINAH)

Penting gak sih bulan bahasa itu?
            Indonesia sangat kaya akan bahasa dan budaya. Keanekaragaman bahasa dan budaya yang dimiliki Indonesia adalah kekayaan yang tak ternilai harganya. Dimulai dari keanekaragaman bahasanya sendiri Indonesia selain mempunyai bahasa nasional yang disebut bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia. Selain itu Indonesia juga banyak sekali mempunyai keanekaragaman bahasa lain yaitu bahasa daerah. selain ragam bahasa yang dimiliki Indonesia, budayanya pun sangat beragam Setiap daerah mempunyai kebudayaan masing-masing.
            Ragam bahasa dan ragam budaya yang dimiliki Indonesia wajib kita lestarikan sebagai warisan budaya leluhur. Kita sebagai para penerus bangsa ini harus bisa lebih mengerti dan memperhatikan pelestarian ragam budaya yang ada di sekeliling kita.
            Pelestarian ragam budaya khususnya bahasa dapat kita lestarikan dengan cara lebih mengenalkan bahasa dan budaya kepada masyarakat luas terutama pada anak-anak. Contohnya seperti acara “bulan bahasa” yang sudah rutin dilaksanakan setiap tahunnya pada bulan oktober oleh anak-anak organisasi bahasa di “universitas swadaya gunung jati”. Karena pada bulan tersebut terjadinya peristiwa sumpah pemuda pada 28 oktober 1928. Dan tidak menutup kemungkinan bulan bahasa dilaksanakan oleh perguruan tingi dan sekolah-sekolah yang lainnya. karenanya acara yang diadakan rutin setiap taun ini akan berdampak baik bagi siapa saja yang ikut serta didalamnnya.
Seperti pernyataan diatas ternyata masih banyak diantara kita yang belum mengetahui tentang bulan bahasa. Sekalipun mereka mengetahuinya akan memilih bersikap tidak perduli atau acuh tak acuh saja. Bahkan mereka berpikiran bahwa penting ga sih acara bulan bahasa itu? Dengan pendapat mereka bahwa bulan bahasa itu tidak penting secara otomatis mereka tidak menganggap penting nasib kelangsungan bahasa Indonesia.
Sikap tidak peduli dan kurang memperhatikannya bahasa itu sendiri akan menimbulkan ketidaksopanan dalam berbicara atau berbahasa dalam kehidupan sehari-hari. Seorang anak bisa saja tidak santun ketika berbicara dengan orang tuanya, begitu juga dengan gurunya. Mungkin dengan seiringnya kemajuan zaman mengubah pemikiran dan cara pandang orang tua dalam mendidik anaknya yang bisa dibilang agak longgar dan kurang memperhatikan kemajuan, perkembangan yang dialami oleh anaknya. dibandingkan dengan orangtua zaman dulu.
Orangtua zaman sekarang kurang memperhatikan kesantunan berbahasa anaknya, padahal kesantunan berbahasa adalah salahsatu pendidikan yang diperlukan oleh setiap anak. Entah memang karena kemajuan zaman ataukah karena pengaruh dari luar, orangtua lebih berlomba-lomba menyekolahkan atau mengkursuskan anaknya ke sekolah yang mengajarkan berbahasa asing, seperti bahasa inggris,korea,mandarin,prancis dan msih banyak yang lainnya. munkin juga mereka para orangtua menganggap bahasa Indonesia atau bahasa daerah adalah bahasa yang kurang menguntungkan bagi anak-anaknya dibandingkan dengan mempelajari bahasa asing yang nantinya dianggap akan menunjang tingkat pekerjaan yang mereka didapat.
Selain itu, dalam proses mendidik anak, banyak cara yang bisa dilkukan para orangtua yaitu bisa dengan cara berdongeng atau menceritakan cerita-cerita rakyat yang ada di daerah setempat, untuk menumbuhkan sikap mengenali lingkunannya.

Meskipun bahasa asing adalah sebagai penunjang kehidupan, maka kita tidak seharusnya bersikap tidak perduli dan acuh tak acuh dengan melewatkan begitu saja bulan bahasa, karena dengan mengikuti bulan bahasa mendorong rakyat untuk lebih berkomitmen menggunakan bahasa indoneia dengan baik,benar dan santun, Dan akan lebih mencintai ragam bahasa dan budaya yang ada di Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar