HI FRIEND

Minggu, 28 Desember 2014

RESENSI LILI



RESENSI
Oleh Lili Marlina (113050095)
2B
Mahasiswi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon
Penantian yang Panjang

Judul               : Bukan Cinta Biasa ( merindukanmu adalah siksaan terindah untukku )
Penulis             : Ria Soraya & Rini Bee
Penerbit           : MEDIA PRESSINDO
Cetaka             : pertama, 2014
Tebal               : 179 halaman
ISBN               : (10) 979-911-440-3
                          (13) 978-979-911-440-2

Setiap manusia memiliki jodohnya masing-masing. Itu yang selalu mereka katakan, bukan? Jodoh itu diibaratkan seperti burung semakin dikejar akan semakin jauh. Namun, apabila kita lepaskan dia akan kembali dengan sendirinya karena ia tahu kemana ia akan pulang. Dan jodoh pasti akan bertemu kalau memang waktunya sudah tepat. Jodoh dan cinta, tentu saling berkaitan dan saling membutuhkan. Cinta adalah awal adanya jodoh dan cinta itu  terpenjara dalam ruang yang sepi dan hanya bisa dinikmati sendiri. Sampai, ada seseorang yang mau menyambutnya. Cinta datang hanya sesaat tapi membekas untuk selamanya. Cinta mempunyai awal untuk hadir tapi cinta tidak mempunyai akhir untuk pergi. Cinta ada dengan sendirinya meskipun kita tidak mengharapkannya, tapi cinta tidak bisa menghilang dengan sendirinya walaupun kita memintanya. Seperti halnya sebuah penantian yang panjang akan hadirnya sebuah cinta, walaupun kita tidak menyadarinya namun itu ada, dan selalu ada.
Dalam novel tersebut menggambarkan sosok seorang pria bernama Ken Aruna Mahatma Maharishi atau biasa dipanggil dengan sebutan Ken. Ken merupakan seorang dosen mata kuliah Cognitive Behavioral Therapy di Jakarta. Ken adalah sosok yang gemar sekali membaca buku, sejak kecil ia sangat suka membaca buku, dalam sehari ia bisa menghabiskan 4-5 buku. Sehingga saat Ken duduk dibangku kelas 5 sekolah dasar ia sudah mengenakan kaca mata. Ken seorang bribadi yang tidak suka banyak bicara, dan dia bukan orang yang bisa diajak romantis. Ken lahir dari keluarga sederhana di Yogyakarta. Ken memiliki seorang teman, sahabat yang bernama Manyari Garini Mada atau yang biasa dipanggil dengan sebutan Mayang. Ken dan Mayang dibesarkan dilingkungan yang sama. Tinggal di rumah dengan jarak yang berdekatan. Mereka selalu bersama sejak kecil dari mulai belajar di sekolah yang sama, dan tidak tanggung-tanggung kebersamaan itu mereka jalani hingga di sekolah menengah atas. Tentunya mereka berdua mempunyai teman bermain yang sama pula.
Mayang adalah sosok wanita yang pemberani. Semasa kecil dia suka sekali bermain dengan anak pria. Jika kebanyakan anak wanita lebih senang bermain masak-masakan atau mendadani boneka barbie, maka Mayang lebih memilih datang ke lapangan setiap siang untuk menerbangkan layang-layang. Namun, ketika Mayang beranjak dewasa ia terlihat lebih manis dan feminim, Mayang memiliki rambut panjang yang lebat dan hitam sepunggung, dan ia memiliki dua buah mata yang sangat indah. Mayang adalah gadis yang sangat berbeda karena ia memiliki sebuah impian yang sangat luar biasa, seperti pernyataan yang pernah diujarkan oleh Mayang waktu ia duduk dibangku sekolah, “Aku ingin mendatangi setiap sudut Indonesia, menjejaki setiap jengkalnya, merasakan sari patinya. Aku ingin mengunjungi tempat-tempat eksotis seperti yang terdapat dalam buku seorang teman. Indonesia sangat kaya. Dan aku ingin menjadi bagiannya. Setelah itu mungkin aku akan berkeliling dunia. Aku ingin merasakan dinginnya salju Eropa. Aku ingin tubuhku dijatuhi bunga sakura dar Jepang. Aku ingin melihat tempat dimana Shakespeare menciptakan tokoh Romeo dan Juliet. Menjejakkan langkah di Tembok  Besar Cina, juga menatap indahnya Air Terjun Niagara dengan mata kepalaku sendiri.” Hal itulah yang membuat Mayang memiliki kepribadian yang unik dan semenjak itu mereka bersahabat. Mayang yang begitu terpesona melihat tumpukan buku di rak kamar Ken. Sementara Ken selalu mengagumi Mayang yang terlihat berbeda dengan temannya kebanyakan.
Seiring kebersamaan mereka mulai timbulah rasa yang berbeda, rasa yang dirasakan mereka melebihi seorang sahabat. Namun, perasaan itu hanya menjadi teman dalam hati mereka masing-masing karena mereka belum berani untuk menyatakannya. Seiring berjalannya waktu mereka akhirnya menyatukan hati mereka dan meresmikan hubungan pacaran mereka pada saat mereka duduk di bangku Sekolah Menengah Atas. Pada suatu malam orang tua Mayang mengajaknya pergi ke suatu tempat yang mereka rahasiakan kepada Mayang. Ternyata kedua orang tuanya mengajak Mayang ke sebuah Restaurant yang ada di Yogyakarta. Di tempat itulah Ken meresmikan hubungannya dengan Mayang kearah yang lebih serius lagi yaitu sebuah ikatan pertunangan. Dan kejutan yang diberikan oleh Ken itu sukses membuat Mayang tidak bisa berkata-kata lagi karena kebahagiannya yang amat sangat.
Namun, dibalik kebahagiaan Ken yang baru dirasakannya sehari itu, Ken harus menerima kenyataan bahwa Mayang harus pergi ke Surabaya karena sebuah panggilan kerja. Hal tersebut baru diceritakannya kepada Ken esok harinya setelah mereka baru bertunangan tadi malam. Ken pun berusaha untuk memahami Mayang dan mengijinkannya untuk pergi ke Surabaya demi impiannya Mayang. Tetapi, didalam hati Ken ia merasa sangat takut dan sangat kehilangan ketika ia harus berpisah dengan tunangan sekaligus sahabatnya itu. Tak pernah terbayangkan oleh Ken bahwa ia akan ditinggalkan oleh Mayang yang sudah bersamanya sejak ia masih kecil.
Setelah Mayang bekerja di kota Surabaya, Ken pun mengajar sebagai dosen di Jakarta. Keadaan dan kesibukannya masing-masing itu membuat mereka jadi tidak pernah bertemu. Pada saat Ken mengajar di sebuah Universitas Pancasila yang ada di Jakarta ia bertemu dengan seorang mahasiswi pada tahun ajaran baru kampus itu, gadis itu bernama Shanata Nuansa Birru yang biasa dipanggil dengan sebutan Shanata. Shanata adalah seorang gadis yang periang, sedikit ceroboh dan dia suka sekali membaca novel. Shanata memiliki suara yang nyaring yang tidak sesuai dengan postur tubuhnya yang mungiln, tingginya tak lebih dari 155 cm. Shanata adalah gadis yang unik karena ia seorang yang berimajinasi tinggi. Shanata sangat hobby berimajinasi dan dia selalu sibuk dengan imajinasi-imajinasinya yang sering membuatnya ketawa-ketawa sendiri, membuat orang disekelilingnya berpikir bahwa dia gadis yang aneh.
Pertemuan Ken dan Shanata itu diawali dengan sebuah kejadian yang tidak diduga-duga. Pada saat itu Shanata salah memasuki sebuah kelas yang sedang diajar oleh Ken. Walaupun Ken adalah seorang dosen tetapi umur Shanata dan Ken hanya selisih 6 tahun, jadi Ken merupakan salah satu dosen yang terbilang masih sangat muda. Di kelas itu juga Shanata bertemu dengan Donny yang merupakan kakak seniornya pada saat ia diospek. Donny adalah sosok pria yang romantis dan sangat tampan. Sejak pertemuan pertamanya dengan Donny pada saat ospek, Shanata mulai mengagumi Donny yang menurutnya adalah sosok pria yang sangat baik karena semasa ospek hanya Donny lah yang bersikap baik kepadanya.
Setelah kejadian itu Shanata dan Ken jadi sering bertemu entah itu di kantin kampus maupun di suatu tempat yang sering mereka berdua datangi yaitu Book Cafe yang berada dekat dengan kampusnya. Cafe tersebut menyediakan beraneka macam Coffee yang merupakan minuman kegemaran mereka berdua. Shanata dan Ken memiliki banyak kesamaan, sama-sama suka membaca buku, suka menonton film, dan sama-sama suka kopi. Jadi, mereka seakan-akan berkaca didepan cermin. Perlahan-lahan, seiring semakin intensnya perjumpaan diantara mereka, lambat laun ken merasakan sesuatu yang sangat berbeda saat bersama Shanata. Semenjak itu Ken menyadari bahwa dia mulai mencintai Shanata begitu juga dengan Shanata. Didekat Shanata, Ken merasa lebih hidup dan bisa menajdi dirinya sendiri.
Di Surabaya Mayang bertemu dengan teman kerjanya yang bernama Bayu. Bayu adalah sosok pria yang sangat humoris, sederhana dan apa adanya.  Semenjak pertama kali ia melihat Mayang ia mulai menyukai Mayang karena menurutnya Mayang adalah sosok wanita yang berbeda. Seringnya mereka bersama Mayang mulai merasakan ada yang berbeda dengan perasaannya. Didekat Bayu, Mayang juga merasa lebih hidup dan bersemangat. Mayang menyadari bahwa ia sudah memiliki tunangan namun ia tidak bisa menolak perasaannya itu. Dia tidak bisa membohongi bahwa ia mencintai Bayu begitu juga dengan Bayu yang begitu mencintai Mayang, perasaan Bayu itu sudah diketahui Mayang sejak dulu.
Setelah Mayang memutuskan pergi ke kampus Ken yang ada di Jakarta, dan disaat itu juga Shanata mengetahui bahwa Ken sudah memiliki tunangan. Semenjak itu ia merasa bahwa tidak seharusnya ia mencintai Ken, setiap hari ia selalu berusaha melawan perasaannya itu, dia tidak ingin rasa cinta itu ada. Didalam hatinya ia berkata,”Ini bukan cinta. Mngkin, Cuma perasaan nyaman saja.” Namun, semakin ia melawan perasaan itu semakin besar cinta yang ia rasakan. Ken pun menayadari semenjak Shanata tahu ia merasa Shanata menjauhinya. Tak lama setelah itu Shanata memutuskan untuk berpacaran dengan Donny, dia berharap dengan dia menerima Donny dia bisa melupakan sosok Ken di hati dan pikirannya. Namun, hubungan Shanata dan Donny tidak berlangsung lama karena Shanata menyadari bahwa dia tidak benar-banar mencintai Donny, dia hanya sekedar mengagumi sosok Donny saja.
Hubungan Ken dan Mayang juga ternyata tidak berlangsung lama, Ken sudah mengetahui bahwa Mayang telah mencintai pria lain yaitu Bayu. Ken mengetahui semua pada saat ia ke Surabaya untuk memeberi kejutan pada ulang tahun Mayang. Tapi ternyata pas sampainya disana ia melihat Mayang terlihat sangat sedih dengan mata yang begitu sembap seperti orang yang sudah kehilangan arah. Dia bertemu Mayang disebuah Rumah sakit yang ada di dekat kantor Mayang. Yah, ternyata orang yang Mayang tangisi adalah Bayu. Bayu yang sedang terbujur kaku disalah satu ruang ICU. Sejak itu Myang dan Ken resmi berpisah. Ken ikhlas melepaskan Mayang demi kebahagiaan Mayang dan mereka sama menyadari bahwa perasaan mereka selama ini hanya sebagai kakak adik.
Setelah perpisahan itu Ken melanjutkan S2 nya di Yogyakarta untuk mengisi ruang kosong dalam hatinya tapi didalam ruang kosong itu terdapat satu nama yaitu Shanata. Ken baru menyadari bahwa ternyata dia benar-benar mencintai Shanata namun semuanya terasa sangat sulit karena dia sudah lama tidak bertemu Shanata setelah dia memutuskan untuk tidak menagajar di Universitas itu lagi dan setelah dia juga tahu bahwa Shanata sudah berhubungan dengan Donny. Ken pun selalu berusaha melawan perasaannya itu tapi semakin ia menolak, perasaan itu semakin dalam. Sulit sekali Ken untuk melupakan Shanata karena baginya Shanata adalah penyemangat dalam hidupnya. Tanpa Shanata hidupnya tidak berarti. Mayang sendiri sudah menikah dengan Bayu dan hidup bahagia.
8 tahun sudah Ken dan Shanata tidak saling bertemu, dan sudah 8 tahun lebih mereka memendam perasaan mereka masing-masing karena takdir belum memihak kepada mereka. Namun, akhirnya mereka dipertemukan kembali melalu sebuah darft novel yang dikirim oleh Ken pada suatu perusahaan yang ada di Yogyakarta. Novel itu berisikan cerita yang telah dialami Ken dan tentang semua perasaan Ken yang disusun dalam sebuah novel. Dan ternyata Shanata yang pertama kali membaca draft itu karena ia bekerja di perusaan itu sebagai editor, awalnya Shanata tidak menyadari bahwa yang mengirim draft itu adalah Ken. Kemudian, Shanata mengirim sebuah pesan kepada Ken agar mereka bertemu disebuah resaturant untuk membicarakan novel itu. Setelah Ken datang, Shanata merasa sangat terkejut karena ternya yang mengirim draft itu atas nama Mahatma adalah Ken, pria yang selama ini mengisi hatinya, pria yang selama ini membuatnya tersiksa karena rasa rindunya.
Setelah beberapa menit mereka sama-sama terdiam akhirnya Ken pun mengawali pembicaraan dan memberanikan diri untuk mengungkapkan isi hatinya yang selama ini membuatnya merasa tidak nyaman karena harus menahan perasaan itu bertahun-tahun. Ken menjelaskan semuanya kepada Shanata termasuk hubungannya dengan Mayang yang sudah lama berakhir. Shanata pun akhirnya mengungkapkan perasaanya juga, dia juga menjelaskan semuanya kepada Ken termasuk tentang Donny. Ken dan Shanata merasa sangan senang karena ternyata orang yang dia cintai mempunyai persaan yang sama juga. Shanata pun mengatakan sebuah kalimat yang membuat ken tidak bisa melepaskan Shanata lagi. “ Jangan pernah pergi lagi, Ken. Jangan pernah tinggalin saya lagi.”
Buku ini memiliki bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca. Buku ini juga menceritakan sebuah kisah yang mungkin pernah dialami sebagian besar orang sehingga ketika kita membacanya kita benar-benar bisa merasakan seperti apa yang ada dalam buku tersebut. Alur cerita dalam buku ini saling berkaitan dan masuk akal (logis). Serta dalam buku ini juga terdapat sosok penggambaran tokoh-tokoh yang menginspirasi banyak orang seperti tokoh Mayang yang berbeda dan mempunyai impian yang luar biasa, dan tokoh Shanata yang unik dan imajinatif.
Namun, alur cerita dalam buku ini mudah ditebak dan tidak membuat orang yang membacanya penasaran. Kisah dalam buku ini juga masih tegolong dalam kategori umum dan lerbih cenderung bertele-tele, keadaan pada kisahnya juga terlalu didramatisir. Buku ini ditujukan untuk kalangan remaja dan dewasa karena didalamnya lebih memfokuskan tentang kisah percintaan.

1 komentar:

  1. Hai Lili.. :)

    Makasih banyak ya sudah bersedia merensi novel saya dan ria soraya. Terima kasih banyak untuk semua masukan yang anda berikan buat kami. Semoga ke depannya bisa menjadi bahan pembelajaran bagi saya pribadi serta ria untuk bisa membuat karya yang lebih bagus lagi.

    Salam kenal dari saya dan semoga terhibur dengan novel Bukan Cinta Biasa-nya yaa.. :)

    salam,

    rinibee

    BalasHapus