Popularitas Kesenian Gembyung di Era
Globalisasi
Oleh
: Ninin Mardiyani
Sebagai
masyarakat Kota Cirebon siapa yang tidak merasa bangga dengan budaya yang
dimiliki oleh kotanya para wali tersebut . Cirebon memiliki kesenian yang
sangat beragam , namun sangat disayangankan karena kesenian yang sudah dimiliki
tidak terwariskan dengan baik dari generasi ke generasi berikutnya . Salah satu
contohnya yaitu Kesenian Gembyung , kesenian yang bernafaskan islam.
Kesenian
Gembyung adalah salah satu kesenian peninggalan
budaya islam di Cirebon . Seni gembyung merupakan pengembangan dari Seni
Terbang yang hidup di lingkungan pesantren. Konon seni terbang adalah kesenian
yang dijadikan media dakwah oleh para wali untuk menyebarkan ajaran dan
pendidikan agama islam di daerah Cirebon dan sekitarnya. Untuk pastinya kapan
kesenian gembyung ini mulai berkembang di Cirebon tidak ada yang mengetahui
dengan pasti , namun yang jelas bahwa kesenian Gembyung muncul setelah kesenian
terbang berkembang cukup lama.
Kesenian
Gembyung merupakan jenis music ensambel yang didominasi oleh alat music yang
disebut waditra dengan terompet . Namun, terkadang ada pula kesenian Gembyung
yang tidak menggunakan waditra terompet.
Kesenian
Gembyung biasa dipertunjukkan pada acara-acara keagamaan saja seperti pada
peringatan maulid nabi Muhammad saw , pada acara rajaban dan kegiatan 1 syuro
yang digelar di sekitar tempat ibadah atau pesantren. Setelah kesenian gembyung
kian berkembang, maka tidak hanya dipertunjukkan pada acara keagaman dan dalam
lingkungan pesantren atau tempat ibadah agama islam , tetapi dipertunjukkan
pula di lingkungan sekitar masyarakat umum . Bahkan kemudian kesenian Gembyung
cenderung lebih sering ditampilkan di lingkungan masyarakat, bukan hanya dalam
acara keagaman saja melainkan dalam acara kelahiran seorang bayi, khitanan,
acara pernikahan dan upacara-upacara adat seperti halnya meminta hujan dan lain
sebagainya. Pada perkembangan selanjutnya, kesenian Gembyung mulai dikemas
lebih berbeda dari sebelumnya yaitu dengan menambahkan unsure seni lain di
dalam pementasannya seperti seni tari . Kesenian Gembyung pun telah
terpengaruhi oleh seni tarling dan jaipongan . hal ini tampak dari lagu-lagu
tarling dan jaipongan yang sering dibawakan pada saat pementasan seni gembyung
. Namun, masih tetap ada kesenian Gembyung yang kental dengan unsure
keislamannya dan tidak terpengaruh oleh unsure kesenian lainnya.
Alat
music kesenian Gembyung Cirebon terdiri dari 4 buah kempling ( kempling siji,
kempling loro, kempling telu dan kempling papat ), bangker dan kendang. Lagu-lagu yang bias
dibawakan pada saat pertunjukkan kesenian gembyung yaitu Assalamualaikum,
Basmalah, Salawat Nabi dan Salawat Badar. Busana yang digunakan oleh pemain
kesenian gembyung adalah busana yang biasa dipakai ketika beribadah shalat
seperti mengenakan kemeja putih, kopeah atau peci dan kain sarung.
Pada
era globalisasi dan perkembangan zaman yang semakin pesat mengakibatkan
kesenian tradisonal seperti gembyung ini pada akhirnya menjadi salah satu kesenian
yang punah atau langka. Bahkan didaerah asalnya sendiri kesenian gembyung sudah
sulit untuk ditemukan . Kelangkaan kesenian ini juga bersumber dari masyarakat
kota Cirebon yang tidak mau berusaha melestarikan dan mencintai budaya
(kesenian) mereka sendiri. Jangankan mencintai kesenian gembyung , untuk
menjadi salah satu bagian dari pertunjukan kesenian gembyung pun mungkin harus
berfikir berkali-kali. Bahkan mungkin sebagian masyarakat Cirebon pun banyak
yang tidak mengetahui tentang kesenian Gembyung tersebut. Maraknya budaya pop
ditengah masyarakat berhasil menggeser popularitas kesenian tradisional ,
seperti organ tunggal . Masyarakat kini cenderung lebih memilih untuk
menampilkan organ tunggal pada evet-event tertentu, padahal biaya yang dikeluarkan
sangatlah besar. Berbeda halnya ketika masyarakat menampilkan kesenian
tradisional dalam event-event istimewanya , maka akan terkesan lebih baik
karena jika bukan masyarakat Cirebon yang melestarikan budayanya sendiri ,
siapa lagi ? .
Selain
itu, saat ini sebagian remaja lebih menggemari music-musik yang bergenre pop,
jaz, dan rock. Sehingga tidak mengherankan jika para remaja lebih menguasai
alat music modern dibandingkan dengan alat music tradisional . Padahal , seni
Gembyung merupakan kesenian yang dapat memberikan pengaruh positif dalam
kehidupan masyarakat Cirebon karena didalamnya terdapat nilai-nilai ajaran
agama islam yang dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Bukankah suatu hal yang membanggakan ketika para
generasi penerus dapat mencintai, mengusai dan mampu melestarikan kesenian
tradisonal warisan nenek moyang dengan baik ? .
Upaya
pelestarian yang dapat dilakukan yaitu dengan memberikan kesempatan bagi pemuda
atau pelajar yang berminat mempelajari sekaligus menekuni seni Gembyung dengan
cara menyediakan sarana dan prasarana untuk berlatih kesenian tersebut dan
tentunya dibawah bimbingan para pemain senior seni Gembyung yang masih ada. Upaya
selanjutnya yaitu dengan menyelenggarakan ekstrakulikuler kesenian tradisonal
di setiap sekolah yang tentunya bertujuan agar para remaja tidak hanya mampu
dalam menguasai atau bahkan berbakat dalam bidang kesenian lainnya yang bukan
termasuk kesenian tradisional, tetapi diharapkan mereka dapat menerima tongkat
estafet untuk menjaga, memelihara, dan melestarikan kesenian Gembyung. Sementara itu, bagi pihak Dinas Pariwisata
dan Budaya , upaya pelestarian yang dapat dilakukan adalah dengan turut
membantu mempromosikan kesenian Gembyung baik melalui media elektronik , media
cetak, ataupun melalui pertunjukan langsung atau festival-festival kesenian
tradisional Cirebon yang diadakan secara rutin sehingga para remaja dapat
tertarik untuk mempelajari berbagai kesenian Cirebon dan dapat mementaskannya
dalam festival tersebut . Festival-festival kesenian tradisonal tersebut
kemudian bisa ditindak lanjuti dengan dijadikan agenda tahunan dalam kalender
pariwisata sehingga masyarakat dapat termotivasi untuk mencintai dan
melestarikan budayanya sendiri . Selain itu dapat juga dilakukan dengan cara
peremajaan pemain Gembyung, karena selama ini yang tampil dalam pementasan
Gembyung adalah umumnya para laki-laki manula ( Manusia Lanjut Usia ). Peran
orang tua pun sangat dibutuhkan, orang tua harus mampu mengenalkan dan
menanamkan kepada anak-anaknya tentang rasa cinta dan bangga pada kesenian
tradisional yang dimiliki oleh Kota Cirebon sehingga mampu menumbuhkan rasa
sadar diri dalam setiap anak untuk berusaha memperlajari dan melestraikan
budayanya sendiri . Kesenian tradisional adalah sebuah asset berharga yang
harus dilestarikan agar dapat terus dinikmati oleh generasi berikutnya. Oleh
karena itu, sebagai masyarakat Cirebon tentunya harus lebih mencintai budaya
local Cirebon yang beragam agar terus berkembang sehingga tidak ada lagi
catatan bahwa kesenian tradisional terancam punah .

Tidak ada komentar:
Posting Komentar