HI FRIEND

Jumat, 26 Desember 2014

KEBAHASAAN (ARTIKEL)



Contoh artikel tentang Kebahasaan/bulan bahasa
Oleh Lili Marlina (113050095)
2B
Mahasiswi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon

Apresiasi Bahasa di Bulan Bahasa

Kami putra dan putri Indonesia mengaku
Bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia
Kami putra dan putri Indonesia mengaku
Berbangsa yang satu, bangsa Indonesia
Kami putra dan putri Indonesia menjunjung
Bahasa persatuan, bahsa Indonesia.
Begitulah bunyi sumpah pemuda yang dicetuskan pada tanggal 28 Oktober 1928 sebagai awal lahirnya bahasa Indonesia. Peristiwa sejarah itulah menjadi dasar adanya kegiatan bulan bahasa.
            Indonesia memiliki begitu banyak bahasa daerah dari setiap suku yang ada di Indonesia. Dan bahasa-bahasa tersebut mempunyai keunikan, ciri khas, dan logat yang berbeda-beda. Karena keragaman bahasanya yang bermacam-macam sehingga sulit untuk dipahami antar sukunya. Dengan lahirnya bahasa Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928 sebagai bahasa persatuan dan dengan disahkannya bahasa Indonesia diharapkan bisa menjembatani perbedaan diantara setiap sukunya.
            Dilihat dari keragaman bahasa yang dimiliki Indonesia, seharusnya masyarakat Indonesia lebih paham akan arti persatuan. Meskipun penggunaan bahasa Indonesia tergusur oleh pemkaian bahasa asing, tapi bahasa Indonesia masih tetap memegang fungsinya sebagai sarana komunikasi yang menyatukan bangsa Indonesia.
            Wujud kecintaan kita terhadap bahasa Indonesia kemudian kita apresiasikan dalam kegiatan bulan bahasa. Bulan bahasa sendiri adalah bulan dimana waktunya kita untuk berkarya dan berkreativitas. Kegiatan bulan bahsa yang diselenggarakan setiap tahun adalah upaya untuk membina dan mengembangakan bahasa dan satra Indonesia, serta memelihara semangat dan meningkatkan  rasa kecintaan kita terhadap bahasa Indoneisa.
            Kegitan yang dilaksanakan dalam acara bulan bahasa terdiri dari beberapa kegiatan, ada kegitan sebagai ajang berkarya atau berekspresi, kegiatan sebagai ajang peningkatan kualiatas berbahasa Indonesia, kegitan yang berisi seminar tentang kebahasaan, dan kegiatan yang berisi lomba-lomba. Semua kegitan itu merupakan salah satu bentuk penghoranatan kita terhadap bahasa persatuan yang hanya dimiliki oleh Indonesia.
            Seperti halnya perayaan bulan bahasa yang diadakan dikampus Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon, Jawa Barat. Dalam perayaanya kampus ini mengadakan kegiatan lomba-lomba dan seminar kebahasaan, dengan tujuan untuk menyajikan sebuah ajang kreativitas antar pelajar, antar mahasiswa atau umum serta mengenalkan lebih jauh tentang bahasa Indonesia.
            Namun, umumnya masayarakat yang peduli tentang persoalan kebahasaan akan dengan senang hati merayakan bulan bahasa. Paling tidak sealama bulan Oktober itu semua masayarakat bisa mengisi kegiatan-kegiatan yang senapas dengan kebahasaan. Seharusnya perayaan bulan bahasa tidak berhenti pada serimonialnya saja, dirayakan pada tanggal 28 Oktober kemudian setelah itu selesai tanpa ada pemahaman maupun pengetahuan. Tetapi bulan bahasa itu mesti betul-betul diisi dengan tindakan nyata berupa pembinaan dan pmahaman bahasa Indonesia.
            Dengan keadaan sekarang yang sudah tercampur pengaruh budaya asing, bahasa Indonesia mulai redup dan tenggelam ditengah hiruk-pikuk pembicaraan politik, ekonomi, dan masalah-masalah sosial lainnya serta masyarakatnya sibuk megikuti perkembangan dunia luar. Padahal bahasa Indonesia merupakan bahasa yang menjadi ciri bahwa negara kita berbeda dengan negara lain. Oleh karena itu, masayarakat seharusnya mampu menyelami dan memahami lebih dalam dengan cara banyak membaca buku tentang kebahasaan.
            Lebih ironisnya lagi masih ada saja masyarakat yang tidak bisa berbahasa Indonesia dengan baik bahkan sama sekali tidak bisa berbahasa Indonesia. Kejadian seperti ini merupakan gambaran bahwa bahasa Indonesia belum sepenuhnya menjadi bahasa persatuan, untuk menanggulangi itu semua kita harus memberikan pembelajaran tidak hanya kepada anak-anak atau orang-orang yang bersekolah saja tetapi juga menyeluruh kepada semua generasi muda baik yang bersekolah maupun yang tidak bersekolah. Caranya bisa dengan memeberikan pembelajaran bahasa Indonesia.
            Kalau membicarakan masalah bahasa pasti tidak akan jauh dari kegiatan yang merupakan apresiasi masyarakat terhadap bahasa, yaitu kegiatan bulan bahasa. Namun, sekarang tidak jarang orang-orang yang menganggap itu tidak penting, ada pula yang tidak mengetahui apa itu bulan bahasa apa lagi merayakannya. Hal tersebut membuat saya pribadi merasa miris. Kita mengaku orang Indonesia, kita membenarkan bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan. Tetapi kita tidak mampu untuk merealisasikannya. Namun masalah-masalah itu bisa teratasi apabila lita mau menghargai bahasa sendiri dan merasa bangga dengan bahasa yang kita punya sekarang.
            Mencintai bahasa Indonesia  dengan sepenuh hati adalahkunci untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan tidak ada lagi masyarakat yang tidak bisa berbahasa Indonesia. Bentuk kecintaan terhadap bahasa Indonesia bisa direalisasikan dalam perayaan bulan bahasa. Dan diharapkan tidak ada lagi orang yang melupakan peristiwa lahirnya bahasa Indonesia ini. Kita harus menjaga bahasa kita dengan baik. Kalau bukan kita yang menjaganya lalu siapa lagi? Kita sebagai masyarakat Indonesia harus bangga karena kita memiliki bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar