Nama : Lusy Agustiya Ningsih
Kelas : 2-A
Tugas : Artikel
Tari Topeng Cirebon,
Tak Lekang Zaman
Topeng Cirebon, Penyajian dan Fungsinya di
Masyarakat pernah bilang, dalam tradisi-tradisi sub-kultur di
Nusantara, topeng sebagai perwujudan imajinasi dan daya ekspresi tak terhingga variasi
dan jenjang makna, serta fungsinya.
Untuk masyakarat Cirebon, kesenian topeng mempunyai kedudukan sangat
penting dalam kehidupan masyarakat. Pada awal kemunculannya, kesenian topeng,
menjadi sarana penyebaran agama Islam pada masa Sunan Gunung Jati. Tujuannya,
agar bisa lebih dekat dengan masyarakat yang disasar.
Dalam perjalanannya, seni topeng juga disebarkan melalui bebaranga, istilah
local untuk menyebut mengamen. Dari jalan itu pula, topeng akhirnya menyebar lintas
kota dan daerah; Jakarta, Anyer, Serang, Banten, Bogor, dan sebagainya. Ini bisa dilacak dari banyak kesenian topeng dari
daerah-daerah tersebut. Tak hanya itu, topeng Cirebon juga dianggap sebagai salah
satu ilham munculnya seni tari Priangan (Sunda), di antaranya adalah keurseus dan lenyepan.
Tarian di Jabar memang lebih dikenal dengan sebagai tarian Sunda.
Tapi jika ditelisikk lebih teliti lagi, ada banyak rumpun tari yang terkandung
di dalamnya. Salah satunya yang paling kentara adalah topeng Cirebon.
Umumnya, pertunjukan tari topeng Cirebon memiliki dua tipe yang
berbeda secara bentuk. Pertama tari topeng besar dan kedua tari topeng kecil. Pada
tari topeng besar, penyajian panjang menggunakan struktur suatu cerita, adapun
yang tari topeng kecil, penyajiannya hanya menggunakan tarian tunggal.
Semakin kesini, variasi seni dan tari topeng semakin berkembang.
Salah satu yang paling tersohor adalah kreasi maestro tari Yogyakarta, Didik Nini
Thowok dengan tarian Dwi Mukanya. Dalam tarian-tariannya, Didik banyak mengadopsi
gerakan dan aksesoris tari topeng Cirebon, terutama gaya Palimanan. Jika pada umunya
tarian topeng Cirebon menggunakan satu topeng, maka dalam tari Dwi Muka yang
dikreasikan Didik menggunakan dua topeng yang diataruh di depan dan belakang kepala.
Ada kalanya, hanya menggunakan satu saja, tapi ditaruh di bagian
belakang kepala. Selain fisik topeng dan gerakan, ciri khas lain yang sangat
Cirebon adalah penggunaan tekesatausobra. Tidak dipungkiri, kedua elemen itu adalah
cirri khas dari Tari Topeng Cirebon.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar