7 RUMAH KEBON AGUNG
Nenek yang yang berusia 60 tahun benama Emilia, iya tinggal di
salah satu desa dukuh widara kecamatan pabedilan kabupaten Cirebon. Nenek tesebut menceritakan tentang asal asul
daerah kebon aggung letaknya di daerah Dukuhwidara Cirebon. Mulanya daerah
tersebut berawal dari kisah pangeran silih asih salah satu pejuang islam yang
begitu gigih dalam penyebaran agama islam di tanah jawa. Di bantu beberapa
orang kepercayaannya seperti Ki Darwolong, Raden gagak wolung, Ki Bagus angkeh,
Asmajaya, Asmajaludin, Gagak kumbang sakti, Pangeran garib, Dewi widara asih,
Ki Nenggala, Asmaraha, Asmanudin,Kirangga, Mangerjaya, Manger sakti, Manger
sari, Suradipa, Ki bunyut haji, Ki Gambir, Ki Mendung, dan Kinambar secara
bersama-sama menyusun kembali kekuatan pasukannya untuk menggalau serangan
penjaja belanda yang tiada henti-hentinya ingi membabat habis
pembangkang-pembangkang yang kontra pihak kolonil. Nenek tua pun meceritakan
tentang peninggalan 7 rumah yang ada di kebon agung duku widara , rumah
tersebut konon katanya sampai sekarangpun masih tetap 7 rumah. Dan lokasih
tersebut ada salah satu bangunan musholah untuk beribadah warga kebon agung ada
juga pemakaman peninggalan dahulu pada jaman belanda sampai sekarang juga masih
di gunakan untuk warga yang meninggal dunia. Konon katanya jika ada yang ingin
membangun sebuah rumah lagi, selain 7 rumah tersebut akan meninggal dunia. Dahulu
7 rumah tersebut jauh dari pemukiman atau dari penduduk , 7 rumah tersebut
dahulu tidak menggunakan penerangan (listrik) melaikan menggunakan penerangan
tradisional (damar ceklis ). Setiap malamnya dahulu 7 rumah tersebut sepi dan
tidak banyak di lewati oleh orang atau warga penduduk karena sangat gelap bila
malam. Nenek tua pun mengatakan , 7 rumah tersebut sudah ada penerangan listrik
pada tahun 2012 berkat warga sekitar memberi saran kepada kepala desa. Warga
kebun agung aktifitasnya sama halnya seperti warga lainnya. Yaitu, petani, dan
wirausaha.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar