RESENSI
Oleh Lili
Marlina (113050095)
2B
Mahasiswi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Universitas
Swadaya Gunung Jati, Cirebon
Penantian
yang Panjang
Judul : Bukan Cinta Biasa (
merindukanmu adalah siksaan terindah untukku )
Penulis : Ria Soraya & Rini Bee
Penerbit : MEDIA PRESSINDO
Cetaka : pertama, 2014
Tebal : 179 halaman
ISBN : (10) 979-911-440-3
(13) 978-979-911-440-2
Setiap
manusia memiliki jodohnya masing-masing. Itu yang selalu mereka katakan, bukan?
Jodoh itu diibaratkan seperti burung semakin dikejar akan semakin jauh. Namun,
apabila kita lepaskan dia akan kembali dengan sendirinya karena ia tahu kemana
ia akan pulang. Dan jodoh pasti akan bertemu kalau memang waktunya sudah tepat. Jodoh dan
cinta, tentu saling berkaitan dan saling membutuhkan. Cinta adalah awal adanya
jodoh dan cinta itu terpenjara dalam ruang
yang sepi dan hanya bisa dinikmati sendiri. Sampai, ada seseorang yang mau
menyambutnya. Cinta datang hanya sesaat tapi membekas untuk selamanya. Cinta
mempunyai awal untuk hadir tapi cinta tidak mempunyai akhir untuk pergi. Cinta
ada dengan sendirinya meskipun kita tidak mengharapkannya, tapi cinta tidak
bisa menghilang dengan sendirinya walaupun kita memintanya. Seperti halnya
sebuah penantian yang panjang akan hadirnya sebuah cinta, walaupun kita tidak
menyadarinya namun itu ada, dan selalu ada.
Dalam
novel tersebut menggambarkan sosok seorang pria bernama Ken Aruna Mahatma
Maharishi atau biasa dipanggil dengan sebutan Ken. Ken merupakan seorang dosen
mata kuliah Cognitive Behavioral Therapy di Jakarta. Ken adalah sosok yang
gemar sekali membaca buku, sejak kecil ia sangat suka membaca buku, dalam
sehari ia bisa menghabiskan 4-5 buku. Sehingga saat Ken duduk dibangku kelas 5
sekolah dasar ia sudah mengenakan kaca mata. Ken seorang bribadi yang tidak
suka banyak bicara, dan dia bukan orang yang bisa diajak romantis. Ken lahir
dari keluarga sederhana di Yogyakarta. Ken memiliki seorang teman, sahabat yang
bernama Manyari Garini Mada atau yang biasa dipanggil dengan sebutan Mayang.
Ken dan Mayang dibesarkan dilingkungan yang sama. Tinggal di rumah dengan jarak
yang berdekatan. Mereka selalu bersama sejak kecil dari mulai belajar di
sekolah yang sama, dan tidak tanggung-tanggung kebersamaan itu mereka jalani
hingga di sekolah menengah atas. Tentunya mereka berdua mempunyai teman bermain
yang sama pula.
Mayang
adalah sosok wanita yang pemberani. Semasa kecil dia suka sekali bermain dengan
anak pria. Jika kebanyakan anak wanita lebih senang bermain masak-masakan atau
mendadani boneka barbie, maka Mayang lebih memilih datang ke lapangan setiap
siang untuk menerbangkan layang-layang. Namun, ketika Mayang beranjak dewasa ia
terlihat lebih manis dan feminim, Mayang memiliki rambut panjang yang lebat dan
hitam sepunggung, dan ia memiliki dua buah mata yang sangat indah. Mayang
adalah gadis yang sangat berbeda karena ia memiliki sebuah impian yang sangat
luar biasa, seperti pernyataan yang pernah diujarkan oleh Mayang waktu ia duduk
dibangku sekolah, “Aku ingin mendatangi setiap sudut Indonesia, menjejaki
setiap jengkalnya, merasakan sari patinya. Aku ingin mengunjungi tempat-tempat
eksotis seperti yang terdapat dalam buku seorang teman. Indonesia sangat kaya.
Dan aku ingin menjadi bagiannya. Setelah itu mungkin aku akan berkeliling
dunia. Aku ingin merasakan dinginnya salju Eropa. Aku ingin tubuhku dijatuhi
bunga sakura dar Jepang. Aku ingin melihat tempat dimana Shakespeare
menciptakan tokoh Romeo dan Juliet. Menjejakkan langkah di Tembok Besar Cina, juga menatap indahnya Air Terjun
Niagara dengan mata kepalaku sendiri.” Hal itulah yang membuat Mayang memiliki
kepribadian yang unik dan semenjak itu mereka bersahabat. Mayang yang begitu
terpesona melihat tumpukan buku di rak kamar Ken. Sementara Ken selalu
mengagumi Mayang yang terlihat berbeda dengan temannya kebanyakan.
Seiring
kebersamaan mereka mulai timbulah rasa yang berbeda, rasa yang dirasakan mereka
melebihi seorang sahabat. Namun, perasaan itu hanya menjadi teman dalam hati
mereka masing-masing karena mereka belum berani untuk menyatakannya. Seiring
berjalannya waktu mereka akhirnya menyatukan hati mereka dan meresmikan
hubungan pacaran mereka pada saat mereka duduk di bangku Sekolah Menengah Atas.
Pada suatu malam orang tua Mayang mengajaknya pergi ke suatu tempat yang mereka
rahasiakan kepada Mayang. Ternyata kedua orang tuanya mengajak Mayang ke sebuah
Restaurant yang ada di Yogyakarta. Di tempat itulah Ken meresmikan hubungannya
dengan Mayang kearah yang lebih serius lagi yaitu sebuah ikatan pertunangan.
Dan kejutan yang diberikan oleh Ken itu sukses membuat Mayang tidak bisa
berkata-kata lagi karena kebahagiannya yang amat sangat.
Namun,
dibalik kebahagiaan Ken yang baru dirasakannya sehari itu, Ken harus menerima
kenyataan bahwa Mayang harus pergi ke Surabaya karena sebuah panggilan kerja.
Hal tersebut baru diceritakannya kepada Ken esok harinya setelah mereka baru
bertunangan tadi malam. Ken pun berusaha untuk memahami Mayang dan
mengijinkannya untuk pergi ke Surabaya demi impiannya Mayang. Tetapi, didalam
hati Ken ia merasa sangat takut dan sangat kehilangan ketika ia harus berpisah
dengan tunangan sekaligus sahabatnya itu. Tak pernah terbayangkan oleh Ken
bahwa ia akan ditinggalkan oleh Mayang yang sudah bersamanya sejak ia masih
kecil.
Setelah
Mayang bekerja di kota Surabaya, Ken pun mengajar sebagai dosen di Jakarta.
Keadaan dan kesibukannya masing-masing itu membuat mereka jadi tidak pernah
bertemu. Pada saat Ken mengajar di sebuah Universitas Pancasila yang ada di
Jakarta ia bertemu dengan seorang mahasiswi pada tahun ajaran baru kampus itu,
gadis itu bernama Shanata Nuansa Birru yang biasa dipanggil dengan sebutan
Shanata. Shanata adalah seorang gadis yang periang, sedikit ceroboh dan dia
suka sekali membaca novel. Shanata memiliki suara yang nyaring yang tidak
sesuai dengan postur tubuhnya yang mungiln, tingginya tak lebih dari 155 cm.
Shanata adalah gadis yang unik karena ia seorang yang berimajinasi tinggi.
Shanata sangat hobby berimajinasi dan dia selalu sibuk dengan
imajinasi-imajinasinya yang sering membuatnya ketawa-ketawa sendiri, membuat
orang disekelilingnya berpikir bahwa dia gadis yang aneh.
Pertemuan
Ken dan Shanata itu diawali dengan sebuah kejadian yang tidak diduga-duga. Pada
saat itu Shanata salah memasuki sebuah kelas yang sedang diajar oleh Ken.
Walaupun Ken adalah seorang dosen tetapi umur Shanata dan Ken hanya selisih 6
tahun, jadi Ken merupakan salah satu dosen yang terbilang masih sangat muda. Di
kelas itu juga Shanata bertemu dengan Donny yang merupakan kakak seniornya pada
saat ia diospek. Donny adalah sosok pria yang romantis dan sangat tampan. Sejak
pertemuan pertamanya dengan Donny pada saat ospek, Shanata mulai mengagumi
Donny yang menurutnya adalah sosok pria yang sangat baik karena semasa ospek
hanya Donny lah yang bersikap baik kepadanya.
Setelah
kejadian itu Shanata dan Ken jadi sering bertemu entah itu di kantin kampus
maupun di suatu tempat yang sering mereka berdua datangi yaitu Book Cafe yang
berada dekat dengan kampusnya. Cafe tersebut menyediakan beraneka macam Coffee
yang merupakan minuman kegemaran mereka berdua. Shanata dan Ken memiliki banyak
kesamaan, sama-sama suka membaca buku, suka menonton film, dan sama-sama suka
kopi. Jadi, mereka seakan-akan berkaca didepan cermin. Perlahan-lahan, seiring
semakin intensnya perjumpaan diantara mereka, lambat laun ken merasakan sesuatu
yang sangat berbeda saat bersama Shanata. Semenjak itu Ken menyadari bahwa dia
mulai mencintai Shanata begitu juga dengan Shanata. Didekat Shanata, Ken merasa
lebih hidup dan bisa menajdi dirinya sendiri.
Di
Surabaya Mayang bertemu dengan teman kerjanya yang bernama Bayu. Bayu adalah
sosok pria yang sangat humoris, sederhana dan apa adanya. Semenjak pertama kali ia melihat Mayang ia
mulai menyukai Mayang karena menurutnya Mayang adalah sosok wanita yang berbeda.
Seringnya mereka bersama Mayang mulai merasakan ada yang berbeda dengan perasaannya.
Didekat Bayu, Mayang juga merasa lebih hidup dan bersemangat. Mayang menyadari
bahwa ia sudah memiliki tunangan namun ia tidak bisa menolak perasaannya itu.
Dia tidak bisa membohongi bahwa ia mencintai Bayu begitu juga dengan Bayu yang
begitu mencintai Mayang, perasaan Bayu itu sudah diketahui Mayang sejak dulu.
Setelah
Mayang memutuskan pergi ke kampus Ken yang ada di Jakarta, dan disaat itu juga
Shanata mengetahui bahwa Ken sudah memiliki tunangan. Semenjak itu ia merasa
bahwa tidak seharusnya ia mencintai Ken, setiap hari ia selalu berusaha melawan
perasaannya itu, dia tidak ingin rasa cinta itu ada. Didalam hatinya ia
berkata,”Ini bukan cinta. Mngkin, Cuma perasaan nyaman saja.” Namun, semakin ia
melawan perasaan itu semakin besar cinta yang ia rasakan. Ken pun menayadari
semenjak Shanata tahu ia merasa Shanata menjauhinya. Tak lama setelah itu
Shanata memutuskan untuk berpacaran dengan Donny, dia berharap dengan dia
menerima Donny dia bisa melupakan sosok Ken di hati dan pikirannya. Namun,
hubungan Shanata dan Donny tidak berlangsung lama karena Shanata menyadari
bahwa dia tidak benar-banar mencintai Donny, dia hanya sekedar mengagumi sosok
Donny saja.
Hubungan
Ken dan Mayang juga ternyata tidak berlangsung lama, Ken sudah mengetahui bahwa
Mayang telah mencintai pria lain yaitu Bayu. Ken mengetahui semua pada saat ia
ke Surabaya untuk memeberi kejutan pada ulang tahun Mayang. Tapi ternyata pas
sampainya disana ia melihat Mayang terlihat sangat sedih dengan mata yang
begitu sembap seperti orang yang sudah kehilangan arah. Dia bertemu Mayang
disebuah Rumah sakit yang ada di dekat kantor Mayang. Yah, ternyata orang yang
Mayang tangisi adalah Bayu. Bayu yang sedang terbujur kaku disalah satu ruang
ICU. Sejak itu Myang dan Ken resmi berpisah. Ken ikhlas melepaskan Mayang demi
kebahagiaan Mayang dan mereka sama menyadari bahwa perasaan mereka selama ini
hanya sebagai kakak adik.
Setelah
perpisahan itu Ken melanjutkan S2 nya di Yogyakarta untuk mengisi ruang kosong dalam
hatinya tapi didalam ruang kosong itu terdapat satu nama yaitu Shanata. Ken
baru menyadari bahwa ternyata dia benar-benar mencintai Shanata namun semuanya
terasa sangat sulit karena dia sudah lama tidak bertemu Shanata setelah dia
memutuskan untuk tidak menagajar di Universitas itu lagi dan setelah dia juga
tahu bahwa Shanata sudah berhubungan dengan Donny. Ken pun selalu berusaha
melawan perasaannya itu tapi semakin ia menolak, perasaan itu semakin dalam.
Sulit sekali Ken untuk melupakan Shanata karena baginya Shanata adalah
penyemangat dalam hidupnya. Tanpa Shanata hidupnya tidak berarti. Mayang
sendiri sudah menikah dengan Bayu dan hidup bahagia.
8
tahun sudah Ken dan Shanata tidak saling bertemu, dan sudah 8 tahun lebih
mereka memendam perasaan mereka masing-masing karena takdir belum memihak
kepada mereka. Namun, akhirnya mereka dipertemukan kembali melalu sebuah darft
novel yang dikirim oleh Ken pada suatu perusahaan yang ada di Yogyakarta. Novel
itu berisikan cerita yang telah dialami Ken dan tentang semua perasaan Ken yang
disusun dalam sebuah novel. Dan ternyata Shanata yang pertama kali membaca
draft itu karena ia bekerja di perusaan itu sebagai editor, awalnya Shanata
tidak menyadari bahwa yang mengirim draft itu adalah Ken. Kemudian, Shanata mengirim
sebuah pesan kepada Ken agar mereka bertemu disebuah resaturant untuk membicarakan
novel itu. Setelah Ken datang, Shanata merasa sangat terkejut karena ternya
yang mengirim draft itu atas nama Mahatma adalah Ken, pria yang selama ini
mengisi hatinya, pria yang selama ini membuatnya tersiksa karena rasa rindunya.
Setelah
beberapa menit mereka sama-sama terdiam akhirnya Ken pun mengawali pembicaraan
dan memberanikan diri untuk mengungkapkan isi hatinya yang selama ini
membuatnya merasa tidak nyaman karena harus menahan perasaan itu
bertahun-tahun. Ken menjelaskan semuanya kepada Shanata termasuk hubungannya
dengan Mayang yang sudah lama berakhir. Shanata pun akhirnya mengungkapkan
perasaanya juga, dia juga menjelaskan semuanya kepada Ken termasuk tentang
Donny. Ken dan Shanata merasa sangan senang karena ternyata orang yang dia
cintai mempunyai persaan yang sama juga. Shanata pun mengatakan sebuah kalimat
yang membuat ken tidak bisa melepaskan Shanata lagi. “ Jangan pernah pergi
lagi, Ken. Jangan pernah tinggalin saya lagi.”
Buku
ini memiliki bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca. Buku ini juga
menceritakan sebuah kisah yang mungkin pernah dialami sebagian besar orang
sehingga ketika kita membacanya kita benar-benar bisa merasakan seperti apa
yang ada dalam buku tersebut. Alur cerita dalam buku ini saling berkaitan dan
masuk akal (logis). Serta dalam buku ini juga terdapat sosok penggambaran tokoh-tokoh
yang menginspirasi banyak orang seperti tokoh Mayang yang berbeda dan mempunyai
impian yang luar biasa, dan tokoh Shanata yang unik dan imajinatif.
Namun,
alur cerita dalam buku ini mudah ditebak dan tidak membuat orang yang
membacanya penasaran. Kisah dalam buku ini juga masih tegolong dalam kategori
umum dan lerbih cenderung bertele-tele, keadaan pada kisahnya juga terlalu
didramatisir. Buku ini ditujukan untuk kalangan remaja dan dewasa karena
didalamnya lebih memfokuskan tentang kisah percintaan.