HI FRIEND

Jumat, 09 Januari 2015

RESENSI (LUSI)


Nama : Lusy Agustiya Ningsih
Kelas : 2-A
NPM : 113050014

TUGAS UAS PENULISAN POPULER ( RESENSI NOVEL)

Judul buku : Bed of Roses Pernikahan Terindah
Penulis : Nora Robert
Kategori novel : novel dan cerita
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : 25 Agustus 2014
Cetakan pertama : 2014
ISBN : 978-602-0307855
Tebal buku : 432 halaman
Jenis kertas : kertas buram
Cover : soft cover
Dimensi : 200 mm x 135 mm

SINOPSIS
Emmaline Grant bekerja keras demi menciptakan pesta pernikahan yang indah. Sebagai penata bunga dan partner di Vows—perusahaan perencana pernikahan yang didirikannya bersama ketiga sahabatnya—karier Emma sangat memuaskan. Namun tidak demikian dengan kehidupan cintanya. Meski memercayai cinta, Emma tak kunjung menemukan pria yang ingin diajaknya berdansa di bawah sinar rembulan.

Segalanya berubah ketika sahabatnya, Jack Cooke, mengajaknya menjalin hubungan yang lebih dari sekadar pertemanan. Dan Emma bahagia sekaligus takut. Ia tak mau kehilangan persahabatan dengan Jack, tapi juga tidak bisa melepaskan kesempatan baru untuk hubungan mereka. Karena meski Jack memiliki kekurangan, dia bisa jadi pria sempurna untuk Emma.

MENGUTIP ISI ASLI BUKU

Emma adalah sosok yang akan membuat setiap wanita iri karena memiliki keluarga lengkap yang bahagia dan romantis, kaya raya dan terpandang dengan ayah seorang penulis, serta sangat populer di kalangan para pria. Emma juga digambarkan sebagai sosok yang tidak pernah kesal apalagi marah dalam hidupnya. Dia selalu punya teman kencan yang akan dia “singkirkan” secara sopan jika dia merasa tidak bahagia dengan mereka. Caranya adalah dengan menjodohkan pria tersebut dengan wanita lain. Sebagian besar cara ini selalu berhasil. Emma selalu bermimpi suatu hari nanti dia akan memiliki kisah cinta seromantis kedua orang tuanya dan bisa berdansa di bawah cahaya bulan dengan pria yang dia cintai.

Tokoh utama pria dalam novel ini adalah Jack Cooke yang juga sempat muncul di buku pertama. Dia adalah sahabat Delaney Brown (Del) yang juga adalah kakak Parker. Del sangat protektif terhadap keempat wanita ini yang sudah dia anggap sebagai adiknya sendiri, sehingga sekalipun Jack sejak lama sudah tertarik pada Emma dia berusaha menepisnya. Jack adalah sosok pria menawan dengan selera humor, namun tidak menginginkan komitmen karena trauma perceraian orang tuanya. Emma diam-diam juga punya ketertarikan yang sama dengan Jack setelah insiden kap mobil, namun karena telah mengetahui keengganan Jack terhadap komitmen dia berusaha untuk tidak menunjukkannya. Dia takut pertemanan selama 10 tahun itu akan berakhir buruk, apalagi dia mengira Jack adalah mantan kekasih Mac.

Singkat cerita, Emma yang telah benar-benar jatuh cinta kepada Jack akhirnya memilih mundur karena merasa Jack tidak menginginkan apa yang dia inginkan, yaitu pernikahan. Jack yang merasa kehilangan Emma akhirnya sadar bahwa dia juga telah jatuh cinta dan berusaha memperbaiki hubungan mereka denagn bantuan teman-teman Emma. Jack melamar dan Emma menerimanya dengan senang hati. Mereka pun berdansa di bawah sinar bulan sesuai harapan Emma.

KELEBIHAN

Dalam novel terdapat kandungan arti tentang keindahan pernikahan. Novel ini bisa di baca oleh remaja maupun orang yang sudah berumah tangga. Karena di dalam novel ini terdapat banyak sekali kehidupan realita kisah cinta sepasang manusia.




KEKURANGAN

Walaupun kualitas terjemahan sedikit lebih baik dari buku pertama dengan jumlah halaman yang lebih banyak, Kisah cinta Mac dan Carter jauh lebih menarik kemungkinan karena Emma dan Jack di gambarkan sebagai sosok yang nyaris sempurna. Sangat sulit membayangkan Emma sebagai tokoh utama dalam novel ini karena ada lebih banyak narasi dan penjelasan detail tentang pasangan lain dan rencana resepsi pernikahan mereka. Banyak juga jenis-jenis bunga dan buket, tetapi yang satu ini lumayan menarik seandainya tidak terlalu banyak. Sosok Jack juga kurang terekspos, kecuali kebiasaannya yang sering muncul secara tiba-tiba di rumah Emma, sehingga agak sulit mengetahui isi pikirannya. Contohnya saat Emma menginap di rumahnya dan meletakkan barang-barang pribadinya di konter, Jack menunjukkan ekspresi aneh seolah-olah tidak suka, tetapi di akhir cerita ternyata dia tidak mempermasalahkan hal tersebut. Wanita manapun akan tersinggung dengan sikap itu.

Perubahan sikapnya yang drastis dari tidak ingin berkomitmen ke mengajukan lamaran pernikahan ke Emma juga terasa agak janggal, berhubung mereka baru menjalin hubungan selama kurang lebih 2 bulan (walaupun sudah saling mengenal selama 10 tahun). Terasa seperti tindakan yang terpaksa harus dilakukan Jack karena takut pada Del dan Parker yang siap menghajarnya kapanpun dia menyakiti Emma. Meski begitu, saya masih penasaran dengan buku ketiga dan keempat yang akan bercerita tentang Parker dan Laurel.

RESENSI (AFIFAH)


Judu buku : harapan dalam kenangan
Penulis : jee
Kategori novel : novel dan cerita
Penerbit : rumah orange
Tahun terbit : 2014
Cetakan pertama :2014
ISBN : 978-602-158846-8
Tebal buku : 234 halaman
Jenis kertas  : kertas buram
Cover : soft cover
Dimensi : 13 cm x 19 cm

Sinopsis
Mereka sering bilang bahwa kita harus menemukan orang yang salah untuk bersama orang yang tepat dalam hidup kita. Tapi bagaimana jika aku tak bisa menemukanmu sepanjang sisa waktuku sementara aku harus bersama orang yang salah. Kisah ini mungkin tak sederhana dogeng-dogeng tentang cinta. Ketika kenangan.menyisahkan salur-salur petunjuk tentang siap diri kita sebenarnya,dan siapa cinta yang sesunggunya ada.aku tak tahu apakah memang kau adalah seseorang yang tercipta untuk melengkapi takdirku.inilah kenangan yang ku lekatkan pada semua harapan yang tersisa,menemaniku mencari siapa cinta sejatiku jika pada akhirnya bukan kau yang ada di ujung  perjalananku,aku akan tetap bahagia menyimpan semu kenangan ini.percayalah,kau sangat berarti bagiku sampai kapanpun itu.

Review
Akira yamamoto merupakan seorang laki-laki. Mengusap sampul  itu, lalu dia inget sesuatu. Itu gambar laut pantai dekat rumahnya. Keudian setiap lembar-lembar foto itu menghanyutkannya pada beberapa tahun lalu ketika ia dan yukita aiyama seorang perempuan yang  pernah bertetangga dengan akira. Menghabiskan banyak hari berdua. Tidak ada pikiran dan permasalahan serumit ini . akira tidak ingin menjadi orang dewasa. Orang dewasa terlalu rumit. Dia meghebuskan nafas panjang “kalau bisa, kalau seandainya ada, dan kalau seandainya kehidupan memiliki tombol undo, aku ingin menekannya kembali pada saat itu. Dimana aku hanya memiliki banyak hari bahagia bersama yukita. Aku ingin kembali menjadi anak kecil yang direjoki olehnya. Aku ingin mengajarinya membuat origami di bawa pohon sakura seperti dulu. Aku ingin dia membangunkanku dengan menghentakan kakinya diatas tatami. Kalau seandainya bisa, aku ingin menekan tombol pouse disana “.

Mengemuukakan isi buku
Novel harapan dalam kenangan ini memiliki tokoh utama pria yang bernama akira yamamoto dan tokoh utama wainita yang bernama yukita aiyama. Ketika kecil iya hidup bertetangga selalu ingin menghabiskan waktu berdua saja bahkan sekolahpun hanya bersebelahan karena dalam satu yayasan. Suatu saat akira memiliki janji kepada yuki untuk mengajarinya membuat origami di bawah pohon sakura dengan  melipat kerta warna warni. Pada tanggal 13 februari merupakan hari ulang tahun yuki. Akira membawa yuki di taman bunga milik ibunya, disana ada tiup lilin dan berdoa. Akira mengambil kamera , kemudian menfoto pada yuki usia 12. Itulah kenangan terindah akira bersama yuki. Suatu saat yuki ke rumah akira esampinya disana ternyata akira masih belum bangun tidur dan akira terkejut ketika yang datang adalah yuki. Yuki lagsung membangunkan akira. Akira bukan anak yang penurut tetapi dia pinter selalu mendapatkan peringkat pertama sejak SD sampai sekarang. Pada suatu hari ayah akira mengalami kecelakaan dan kata dokter nyawanya sudah tidak bisa diselamatkan karena banyak kehilangan darah. Akira merasakan kehilangan yang paling dalam, dia tidak menyangkah ayahnya mengalami seperti ini.  Yuki berusaha menghibur akira agar tidak sedih da mengucapkan terimah kasih kepada yuki. Akhirnya ayah akira meninggal dan dimakamkan satu jam yang lalu. Kemudian yuki menyuruh akira agar menangis terus. Tidak perlu di tahan karena tidak semua air mata buruk. Suatu hari akira mengajak yuki berangkat piknik ke pantai, dan yuki pun terkejut . akira dan yuki berfoto bersama dan hasil foto itu jelek sekali. Pada saat yang tiba, keluarga akira yamamoto akan pindah rumah. Yuki kaget, nafasnya sesak karena dia tidak ingin jika akira harus pindah meninggalkan Sapporo. 6 tahunn kemudian yuki berkenalan di kelasnya dengan pria bermata abu-abu dan menatapnya dengan semangat. Pria tersebut bernama imura sanosuke. Imura memberikan isarat, tetapi gadis itu tak peduli dan cuek. Imurah selalau mendekatinya karena dia menyukai gadis itu. Setelah bertahun-tahun, yuki bertemu kembali dengan akira dengan keadaan sakit jantung. Yuki mengatakan “aku merindukanmu”. Akira mendengar dengan jelas setelah sadar dia tersenyum kecil kepada yuki dan mengatakan “aku lebih merindukanmu”. Beberapa hari yang lalu park sang woo menghubungi akira, bahwa dia mendapatkan jantung yang cocok dengan jatug akira dan kembali sehat. Tentu ibunya sangat senng melihat anaknya yang sehat lagi.

Kelebihan novel
Dalam novel ini, terdapat kata-kata yang membuat kita semangat menjalani kehidupan ditambah lagi menggunakan bahasa yang mudah di mengerti dan penepatan setting waktu serta tempat yang sangat detail.

Kekurangan novel
Pada halaman terakhir indentitas biodata penulis novel ini kurang  lengkap dan tidak diberikan sebuah foto yang menunjukan bahwa itu dirinya..

Mengutip isi asli buku
Mereka sering bilang bahwa kita harus menemukan orang yang salah untuk bersama dengan orang yang tepat dalam hidup kita. Tapi bagaimana jika aku tak bisa menemukan  sisa waktuku sementara aku harus bersama orang yang salah? Kisah ini mungkin tak sederhana  dogeng-dogeng tentang cinta. Ketika semua harapan akan beruah nyata di ujunng cerita. Kisah kita hanya mengisahkan kenangan. Menyisahkan salur-salur petunjuk siapa kita sebenarnya  ada. Aku tak tau apakan kau adalah seorang yang tercipta untuk melengkapi takdirku, ilah kenanga yang ku letakan pada semua harapan yang tersisa yang menemaniku mencari siapa cinta sejatiku. Jika pada akhirnya bukan kau yang ada di ujung perjalananku, aku tetap bahagia menyimpan semua kenangan ini, percalah. Ku sangat berarti bagiku sampai kapanpu itu.

Sabtu, 03 Januari 2015

Artikel Bulan Bahasa (Yeni)


Kurangnya Antusias Kegiatan BB dikalangan Mahasiswa
Oleh Yeni Heryani

Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki banyak keragaman suku, budaya dan juga bahasa yang dipergunakan. Namun bangsa Indonesia memiliki bahasa persatuannya sendiri yaitu Bahasa Indonesia yang dapat menyatukan semua perbedaan yang ada dalam masyarakat kita.
Bulan Bahasa adalah suatu kegiatan yang mempromosikan tentang mencintai Bahasa Melayu atau Bahasa Indonesia. Tujuan utama dari kegiatan ini untuk mendidik pelajar dan juga masyarakat untuk terus bangga akan bahasa sendiri bahasa persatuannya dan terus memupuk rasa bangga akan bahasa sendiri.
Kegiatan Bulan Bahasa danSastra yang diselenggarakan setiap tahun adalah upaya BPPB untuk membina dan mengembangkan bahasa dan sastra Indonesia, serta bertekad memelihara semangat dan meningkatkan peran serta masyarakat luas dalam menangani masalah bahasa dan sastra itu sendiri.
Setiap tahunnya juga Universitas Swadaya Gunung Jati mengadakan Kegiatan Bulan Bahasa yang diselenggarakan oleh Organisasi Mahasiswa Himpunan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bahasa Indonesia guna meningkatkan rasa semangat mahasiswa akan pentingnya Bahasa Indonesia. Dalam Kegiatan Bulan Bahasa yang digelar biasanya mengadakan lomba-lomba untuk tingkatan SD, SMP, SMA, dan juga tingkat Mahasiswa. Lomba yang di adakan juga beragam, seperti: lomba baca puisi, lomba mendongeng, lomba membaca puisi, lomba drama, dan lain sebagainya. Kegiatan lomba ini bukan hanya untuk sekolah-sekolah di area Cirebon namun Wilayah III Cirebon.
Namun kegiatan tersebut dimanfaatkan oleh mahasiswa-mahasiswa yang kurang antusias atau bahkan cenderung tidak mempedulikan kegiatan tersebut. Mereka memanfaatkan peristiwa ini untuk libur dan enggan untuk ikut berpartisipasi didalam kegiatan tersebut. Entah apa alasan mereka. Mungkin juga karena tempat acara kurang nyaman, karena kampus II UNSWAGATI tidak cukup luas sehingga timbul rasa malas dari mereka mahasiswa, dan tidak sedikit juga Mahasiswa yang kurang menyukais astra Indonesia, mereka tidak menyadari pentingnya Bahasa Indonesia dan Sastra karena itu juga jati diri bangsa.
Seharusnya kita sebagai Mahasiswa lebih antusias dan lebih bersemangat dalam mengembangkan bahasa kitas endiriBahasa Indonesia sebagai identitas Nasional jadi bukan hanya tugas dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa melainkan kita semua peranan masyarakat dan juga penerus Bangsa teruamanya. Dan semoga tahun-tahun kedepannya Universitas Swadya Gunung Jati bias mengadakan kegiatan Bulan bahasa di area terbuka sehingga bukan hanya Mahasiswa dan juga yang mengikuti lomba saja yang mengetahui Bulan Bahasa namun juga masyarakat disekita rmengetahui apa itu Bulan Bahasa dan apa saja yang diselenggarakan dalam kegiatan tersebut itu pun juga bias menjadi ajang kreatifitas untuks emuanya. Sehingga kegiatan Bulan Bahasa dan Sastra melibatkan masyarakat luas, tidak hanya siswa, mahasiswa, guru, dan dosen, tetapi juga semua orang bisa mengikuti lomba tersebut.

Senin, 29 Desember 2014

FEATURE (LUSI)


ASAL-USUL DESA WATU BELAH

Tahukah anda bahwa di Cirebon terdapat hal-hal yang unik dan menarik ? seperti halnya kebudayaan Cirebon, kuliner Cirebon, asal-usul nama daerah yang ada di Cirebon, dan masih banyak lagi. Kali ini saya akan membahas  tentang asal-usul nama daerah yang ada di Cirebon, salah satunya adalah desa Watu Belah. Bagaimana kisah atau sejarah terbentuknya desa Watu Belah ? Mari kita simak.

Konon katanya, pada saat dahulu Raden Walang Sungsang menyebarkan agama islam di Cirebon, beliau melihat kobaran api di sebuah hutan. Kemudian Raden Walang Sungsang mendekati hutan tersebut. Setelah di dekati ternyata hutan tersebut, di bakar oleh Ki Patih Manik, ia berniat untuk membangun sebuah desa pedukuhan, untuk memenuhi persyaratan agar dapat menikah dengan Nyi Mas Serang yang cantik jelita, putri dari Ki Gede Mayaguna dan Nyi Gede Renda. Ki Patih Manik adalah Patih Negri Galuh yang mendapatkan perintah dari Rajanya untuk menghambat Raden Walang Sungsang mengajarkan agama islam di Cirebon. Singkat cerita terjadilah perang tanding antara Ki Patih Manik dan Raden Walang Sungsang . Akan tetapi Ki Patih Manik tidak bisa menandingi kesaktian Raden Walang Sungsang. Lalu Ki Patih Manik berusaha melarikan diri dari kejaran Raden Walang Sungsang. Ki Patih Manik melihat batu yang sangat besar, kemudian dengan segala kesaktiannya Ki Patih Manik pun akhirnya masuk ke dalam batu tersebut. Setelah Ki Patih Manik berhasil masuk ke dalam batu besar itu lalu datanglah Raden Walang Sungsang.Raden Walang Sungsang melaksanakan shalat sunah di atas batu besar yang di dalam nya berisi Ki Patih Manik. Setelah Raden Walang Sungsang selesai melaksanakan shalat sunah, maka batu besar itu tiba-tiba terbelah dengan sendirinya menjadi dua bagian. Dan terlihatlah Ki Patih Manik yang sedang bersembunyi di dalamnya. Mengetahui di didekat tempat permbunyiannya sudah berada Raden Walng Sungsang, maka Ki Patih Manik pun kembali melarikan diri. Namun Raden Walang Sungsang pun tak kalah sigap, beliau langsung saja mengejar Ki Patih Manik. Ki Patih Manik membundarkan badannya supaya tidak terlihat oleh Raden Walang Sungsang.Ki Patih Manik pergi ke daerah Bunder yang terletak di Palimanan. Ki Patih Manik meninggal di daerah Bunder. Dan setelah itu batu besar yang tebelah itu di namakan desa Watu Belah yang didirikan oleh Raden Walang Sungsang. 

ARTIKEL (LUSI)

Nama : Lusy Agustiya Ningsih
Kelas : 2-A
Tugas : Artikel


Tari Topeng Cirebon, Tak Lekang Zaman

 Topeng Cirebon, Penyajian dan Fungsinya di Masyarakat pernah bilang, dalam tradisi-tradisi sub-kultur di Nusantara, topeng sebagai perwujudan imajinasi dan daya ekspresi tak terhingga variasi dan jenjang makna, serta fungsinya. 
Untuk masyakarat Cirebon, kesenian topeng mempunyai kedudukan sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Pada awal kemunculannya, kesenian topeng, menjadi sarana penyebaran agama Islam pada masa Sunan Gunung Jati. Tujuannya, agar bisa lebih dekat dengan masyarakat yang disasar.
Dalam perjalanannya, seni topeng juga disebarkan melalui bebaranga, istilah local untuk menyebut mengamen. Dari jalan itu pula, topeng akhirnya menyebar lintas kota dan daerah; Jakarta, Anyer, Serang, Banten, Bogor, dan sebagainya. Ini  bisa dilacak dari banyak kesenian topeng dari daerah-daerah tersebut. Tak hanya itu, topeng Cirebon juga dianggap sebagai salah satu ilham munculnya seni tari Priangan (Sunda), di antaranya adalah keurseus dan lenyepan.
Tarian di Jabar memang lebih dikenal dengan sebagai tarian Sunda. Tapi jika ditelisikk lebih teliti lagi, ada banyak rumpun tari yang terkandung di dalamnya. Salah satunya yang paling kentara adalah topeng Cirebon.
Umumnya, pertunjukan tari topeng Cirebon memiliki dua tipe yang berbeda secara bentuk. Pertama tari topeng besar dan kedua tari topeng kecil. Pada tari topeng besar, penyajian panjang menggunakan struktur suatu cerita, adapun yang tari topeng kecil, penyajiannya hanya menggunakan tarian tunggal.
Semakin kesini, variasi seni dan tari topeng semakin berkembang. Salah satu yang paling tersohor adalah kreasi maestro tari Yogyakarta, Didik Nini Thowok dengan tarian Dwi Mukanya. Dalam tarian-tariannya, Didik banyak mengadopsi gerakan dan aksesoris tari topeng Cirebon, terutama gaya Palimanan. Jika pada umunya tarian topeng Cirebon menggunakan satu topeng, maka dalam tari Dwi Muka yang dikreasikan Didik menggunakan dua topeng yang diataruh di depan dan belakang kepala.
Ada kalanya, hanya menggunakan satu saja, tapi ditaruh di bagian belakang kepala. Selain fisik topeng dan gerakan, ciri khas lain yang sangat Cirebon adalah penggunaan tekesatausobra. Tidak dipungkiri, kedua elemen itu adalah cirri khas dari Tari Topeng Cirebon.


SURAT PEMBACA (LUSI)



KURANGNYA  KEDISIPLINAN  DI SEKOLAH

Anak Berseragam Main di Mall Setiapo rangtua tentu tidak ingin anaknya mengalami kegagalan dalam jalur pendidikannya.Semua ingin agar anak-anaknya menjadi manusia cerdas dan berbudi pekerti yang luhur sehingga kehidupannya kelak  dapat bahagia. Oleh karena itulah setiap orangtua selalu ingin menyekolahkan anaknya setinggi mungkin. Melalui tulisan ini saya ingin membagi informasi kepada segenap orangtua dan sekaligus menyampaikan saran agar kondisinya tidak semakin mengkhawatirkan. Informasi ini  berkait dengan adanya  anak-anak usia sekolah dan berseragam sekolah namun  saya melihat mereka berada di mall seputar kawasan Cirebon.  Ketika mereka berada di sana saya lihat jam tangan saya ternyata masih pada jam jam sekolah. Saya tidak yakin kalau mereka berada di situ dalam rangka tugas dari guru.Mereka lebih terlihat dalam keadaan santai tanpa tujuan  yang  jelas. Bahkan satu hal  yang  lebih membuat saya prihatin adalah di antara mereka adalah anak perempuan. Hal ini tentu  tidak sekadar kekhawatiran dari sisi  ilmu dan kedisiplinan sekolah, namun masalah kerawanan salah pergaulan harus menjadi perhatian semua pihak. Apalagi mereka berada di situ tanpa tujuan yang jelas, hanya sekadar nongkrong, ngobrol, dan bahkan merokok. Saya menduga bahwa orang tua mereka tidak tahu jika mereka berbuat seperti itu hamper setiap hari.Pada saat  jam sekolah mereka  pun  bubaran sehingga terkesan mereka tidak membolos sekolah karena sampai di rumah pada  jam  pulang sekolah.  Sebenarnya  pemerintah  kota juga sudah  berkali-kali mengambil tindakan terhadap siswa-siswa  yang  demikian melalui operasi ketertiban.  Namun demikian perlu juga dijalin kerjasama dengan orang tua anak-anak yang terjaring operasi  agar  orangtua mengetahui kebiasaan anaknya.

Lusy Agustiya Ningsih
Jl. PONPES Arifin Biilah RT/RW  002/001  Karangsari  Cirebon


Minggu, 28 Desember 2014

ARTIKEL ( LILI)


Berkenalan dengan Tari Sintren

Oleh Lili Marlina
Mahasiswi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon

Turun-turun sintren
Sintrene widadari
Nemu kembang ning ayunan
Nemu kembang ning ayunan
Kembange siti mahendra
Widadari temurunan ngaranjing ning awak ira

Itulah lirik lagu yang biasa mengiringi tari sintren saat dipentaskan


Kesenian tari di Indonesia yang begitu banyak membuat Indonesia terkenal dengan keragaman budayanya. Dari sekian banyak negara yang ada di dunia, Indonesialah yang memiliki kesenian tari yang sangat beragam. Mulai dari Sabang hingga Merauke, setiap suku memiliki seni tari  yang berbeda. Di Indonesia sendiri, terdapat lebih dari 3000 tarian asli Indonesia. Akan tetapi, saat ini banyak seni tari yang dimiliki Indonesia, tidak terwarisi dengan baik dari generasi ke generasi berikutnya. Perubahan dan perkembangan zaman, hampir mengikis keberadaan banyak seni tari yang ada, salah satu seni tari yang sudah hampir punah adalah kesenian tari sintren.
Sintren merupakan tari tradisional yang berasal dari pesisir utara pantai Jawa Barat dan Jawa Tengah. Daerah persebaran kesenian ini diantaranya di Indramayu, Cirebon, Majalengka, Jati Barang, Brebes, Pemalang, Banyumas dan Pekalongan. Sintren dikenal juga dengan nama lain yaitu lais. Kesenian sintren ini sebenarnya merupakan tarian mistis, karena didalam ritualnya mulai dari permulaan hingga akhir pertunjukan banyak ritual magis untuk memanggil roh atau dewa, agar kesenian ini semakin memiliki sensasi seni yang kuat dan unik. Tempat yang digunakan untuk pertunjukan kesenian sintren adalah arena terbuka. Hal ini dimaksudkan agar pertunjukan yang sedang berlangsung tidak terlihat batas antara penonton dengan penari sintren maupun pendukungnya.
Ada beberapa istilah dalam kesenian sintren, yang pertama adalah paripurna, yaitu tahapan menjadikan sintren yang dilakukan oleh Pawang, dengan membawa calon penari sintren bersama dengan 4 (empat) orang  pemain. Dayang dalam tari sintren sebagai lambang bidadari (Widodari patang puluh) sebagai cantriknya Sintren. Kemudian Sintren didudukkan oleh Pawang dalam keadaan berpakain biasa dan didampingi para dayang/cantrik. Istilah yang kedua adalah balangan (mbalang). Balangan yaitu pada saat penari sintren sedang menari maka dari arah penonton ada yang melempar sesuatu ke arah penari sintren. Setiap penari terkena lemparan maka sintren akan jatuh pingsan. Kemudian yang terakhir adalah istilah temohan. Temohan adalah penari sintren dengan nyiru/tampah atau nampan mendekati penonton untuk meminta tanda terima kasih berupa uang ala kadarnya yang diberikan oleh para penonoton.
Pertunjukan  sintren awalnya disajikan pada malam bulan purnama dan menurut kepercayaan masyarakat lebih utama lagi kalau dipentaskan pada malam kliwon, karena di dalam kesenian sintren terdapat ritual dan gerakan yang sangat berkaitan dengan kepercayaan adanya roh halus yang menjelma menjadi satu dengan penari sintren. Persamaan pertunjukan zaman dahulu hingga sekarang, terkadang pertunjukan kesenian ini bisa juga di butuhkan untuk memeriahkan hajatan perkawinan atau sunatan. Perbedaannya pada saat ini adalah waktu pertunjukan sintren semakin singkat dan terkadang ada yang memanipulasi pertunjukan, yang artinya pertunjukan sudah tidak melibatkan roh lagi. Selain itu, pertunjukan sintren yang diadakan pada saat ini sudah dicampur dengan musik dangdut atau orkes, mungkin hal ini dimaksudkan untuk menarik perhatian penonton yang lebih banyak.
Keadaan zaman sekarang yang semakin maju, sulit sekali kita menemukan pertunjukan tari sintren, sehingga membuat tari sintren lambat tahun mejadi tersingkirkan oleh tari-tari modern yang ada sekarang. Saya pribadi merasa malu karena pemuda-pemudanya lebih menggandrungi tari-tari modern dibandingkan tari tradisional. Saat ini juga orisinalitas sintren sudah tidak seperti dulu, karena sudah dicampur dengan musik-musik lain terutama dangdut. Hal ini bisa membuat tari sintren dipaksa untuk mengikuti perkembangan zaman yang ada, meskipun sisi orisinalitas tidak lagi penting untuk diperhatikan. Bisa kita lihat perbedaan nyata yang ada sekarang, kebanyakan generasi mudanya enggan untuk mengenal tari tradisional apalagi mempelajarinya.
Disisi lain dari pertujukannya sendiri, banyak dari grup yang menampilkan kepura-puraan dalam pertunjukannya. Misalnya, ada yang berpura-pura kerasukan, lalu mantra yang dibacakan terkadang tidak sungguh-sungguh, sehingga tidak mengeluarkan nuansa magis sedikitpun. Adapula yang menjadi penari tidak benar-benar gadis, meskipun penampilannya muda dan menarik. Bahkan pakaian yang ditampilkan oleh pendamping sintren/dayang menggunakan pakaian yang modern. Padahal tari sintren merupakan salah satu ciri khas dari daerah Cirebon dan tari yang memiliki keunikan yang sangat menonjol dibanding tari tradisional lainnya.

Namun, sebagian masyarakatnya berpersepsi bahwa kesenian ini cenderung musrik karena ritualya bertolak belakang dengan ajaran islam. Padahal setiap kesenian memiliki keunikan masing-masing dan ritual dari tari sintren merupakan keunikan dari tari sintren itu sendiri. Gambaran negatif tentang sintren sudah tertanam kuat pada sebagian masyarakat Cirebon. Hal ini yang membuat tari sintren sudah jarang diminati oleh sebagian halayak umum. Sebenarnya tari sintren bisa maju lagi apabila masyarakatnya mau merubah persepsi negatifnya tentang sintren. Tidak hanya itu, jika tari sintren sering dipentaskan ke berbagai daerah mungkin mayarakat akan lebih mencintai dan mengenal tari sintren.              Kesenian tari sintren sudah termasuk kesenian yang langka, sungguh beruntung sekali orang yang pernah menyaksikan kesenian ini secara langsung. Kelangkaan kesenian ini didasari oleh masyarakat Cirebon yang tidak mau melestarikan dan mencintai kesenian mereka sendiri. Jangankan untuk mencintai kesenian sintren, menjadi salah satu bagian dari pertunjukan inipun mungkin mereka harus berpikir dua kali. Bisa saja mereka berat kalau harus menjalankan ritual yang menjadi syarat penari sintren. Misalnya masih harus gadis dan belum menikah, selain itu harus bersedia dimasuki roh kedalam tubuhnya.                                     Di masa globalisasi yang terjadi sekarang sebenarnya mudah untuk kita mengembangkan tari sintren. Bisa saja dengan cara pertunjukan sintren ditampilkan dalam suasana yang lebih modern, misalnya dalam festival kebudayaan, seminar pelestarian kesenian sintren, atau mengadakan event yang menampilkan kesenian sintren. Ada juga beberapa cara untuk melestarikan kesenian ini, meskipun kita tidak harus menjadi bagian dari grup sintren, kita bisa menjadikan pertunjukan sintren sebagai objek utama dalam kebutuhan wisata budaya. Tidak sulit sesungguhnya menjadikan sebuah kesenian menjadi objek wisata budaya. Hanya saja kita membutuhkan tekad yang kuat dan keinginan yang besar , serta kecintaan terhadap kesenian sintren dan kemampuan bekerjasama dengan grup kesenian sintren, semuanya akan berjalan dengan baik.                                                                         Hal yang sangat penting untuk melestarikan tari sintren juga bisa dengan cara mendirikan sanggar-sanggar pengenalan dan pelatihan tari sintren. Kemudian mengajak masyarakat mulai dari anak-anak hingga remaja untuk masuk dalam sanggar tari sintren, dengan begitu tari sintren bisa lebih dicintai dan dihargai sehingga tari sintren tidak punah dan semakin maju. Kita harus bergotong royong untuk melestarikan tari sintren, saling mengingatkan satu sama lain betapa pentingnya kesenian tari sintren ini.                               Warisan budaya nenek moyang yang diberikan kepada kita, jangan sampai hilang ditelan zaman yang semakin modern. Orisinalitas dan juga keunikannya harus tetap dijaga dalam pertunjukan kesenian ini. Budaya dan kesenian yang ada di Indonesia adalah milik kita bersama. Jangan sampai kita lebih mencintai budaya asing. Untuk itu marilah kita berkenalan dengan tari sintren kemudian kita sama-sama mempelajari dan melestarikan tari sintren yang merupakan salah satu aset budaya di Negara yang kita banggakan yaitu Negara Indonesia. Kalau bukan kita yang melestarikannya terus siapa lagi? Karena kesenian tari sintren merupakan milik kita bersama.